Bahlil Wajibkan Investor di Daerah Gandeng UMKM dan Pengusaha Lokal

[Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers Realisasi Investasi Kuartal I-2024, Senin, 29 April 2024]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menegaskan, setiap investasi yang masuk ke daerah diwajibkan untuk menjalin kolaborasi dengan para pelaku usaha, termasuk para UMKM yang ada di daerah tersebut.

Ramalan Robert Kiyosaki Terbukti, Hati-Hati Berinvestasi saat Masa Krisis Ekonomi Global

Hal itu diutarakan Bahlil, saat memberikan kuliah umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), yang disiarkan di Channel YouTube Kementerian Investasi/BKPM.

Menurutnya, kewajiban investor menggandeng para pelaku usaha di daerah tujuan investasi itu, merupakan upaya untuk dapat membantu pembangunan di daerah itu dengan adanya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru hasil investasi tersebut.

Robert Kiyosaki: Investasi Aset Nyata Jadi Pilihan Terbaik Amankan Kekayaan

"Dengan kerja sama itu, pengusaha daerah dan UMKM yang ada di daerah dapat memiliki peluang besar untuk naik kelas. Mereka bisa memajukan daerah masing-masing, serta dapat menahan laju urbanisasi dalam rangka pemerataan ekonomi nasional," kata Bahlil, dikutip Jumat, 12 Juli 2024.

[dok. Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, saat memberikan kuliah umum di IPDN, Kamis, 11 Juli 2024]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
UMKM Wingko Babat Lamongan Sukses Puluhan Tahun Berkat Dukungan BRI

Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 mencapai 5,05 persen, yang dilanjutkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I l-2024 yang tercatat meningkat menjadi 5,11 persen. "Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 itu merupakan salah satu pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia," ujar Bahlil.

Dia merinci, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun tersebut. Antara lain yakni konsumsi, investasi, belanja pemerintah, dan kinerja ekspor-impor.

[dok. Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Meski demikian, Bahlil menegaskan bahwa capaian pertumbuhan ekonomi itu tidaklah mudah, karena adanya sejumlah tantangan yang harus dihadapi Indonesia yang dapat mengancam stabilitas perekonomian nasional.

Misalnya seperti perang dagang AS-Tiongkok, pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19, perang Rusia-Ukraina, deflasi dan perlambatan ekonomi tiongkok, konflik Palestina Israel, serta pelemahan nilai tukar rupiah

"Jadi untuk itulah kita membutuhkan investasi yang kuat, yakni untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya