KAI Minta Suntikan Modal Negara Rp 1,8 Triliun buat Pengadaan KRL Baru

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT KAI, Salusra Wijaya
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI meminta persetujuan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 1,8 triliun untuk tahun anggaran 2025 ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). PMN ini salah satunya untuk pengadaan KRL baru yang biayanya 10 kali lebih mahal.

LRT Jabodebek Siap Layani 929 Ribu Penumpang Selama Libur Nataru 2024

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT KAI, Salusra Wijaya mengatakan, urgensi kebutuhan pengadaan saran KRL ini dikarenakan usianya sudah di atas 30 tahun. Sehingga dibutuhkan KRL baru untuk mengatasi volume penumpang yang tumbuh pesat utamanya di masa peak hour.

"Kami mohon untuk bisa mendapatkan penyertaan modal negara tahun 2025 sebesar Rp 1,8 triliun untuk tambahan pengadaan tersebut," kata Salusra dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Selasa, 9 Juli 2024.

Tiket 'Direct Train' Gambir-Yogyakarta Diskon 25 Persen saat Nataru, Catat Jadwalnya!

KRL Manggarai

Photo :
  • Twitter/Argo_Gede

Salusra mengatakan, terdapat perubahan skema pengadaan KRL, karena sebelumnya KRL yang diimpor bukan baru. Namun, saat ini berdasarkan Permendag tersebut tidak boleh melakukan impor bukan baru.

Tiket Kereta Api di Periode Nataru Sudah Terjual 1,12 Juta

"Sehingga harus melalui pengadaan baru atau impor baru yang nilainya 10 kali lebih mahal," paparnya.

Selain itu, pengadaan sarana KRL Jabodetabek sampai dengan tahun 2027 membutuhkan total investasi sebesar Rp 9,2 triliun. Dengan demikian, jelasnya, PMN tersebut dibutuhkan untuk mendukung hal-hal tersebut.

"Rp 1,8 triliun untuk menjaga kapasitas keuangan KAI dan KCI dalam menjalankan penugasan pemerintah yaitu penyelenggara public service obligation khususnya angkutan penumpang KRL Jabodetabek," imbuhnya.

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) didampingi Wakil Menteri II Kartika Wirjoatmodjo (kiri) dan Wakil Menteri Aminuddin Ma'ruf (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Merger KAI dan INKA Ditargetkan Tahun Depan, Erick Thohir Beberkan Keuntungannya

Proses merger KAI-INKA itu bisa dilakukan pada tahun 2025 mendatang, seiring kajian yang saat ini diakui Erick, masih dilakukan oleh Kementerian BUMN.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024