Pentingnya Orang Tua Ajarkan Edukasi Finansial ke Anak, Sampaikan Hal Ini

Ilustrasi Pengetahuan Keuangan Anak
Sumber :
  • Halomoney

VIVA – Salah satu kewajiban orang tua kepada anak adalah memberikan pendidikan sebagai bekal hidup si kecil di masa mendatang. Di era modern ini, pendidikan formal yang dipelajari di sekolah formal nampaknya tidak cukup. 

6 Drama Korea yang Mengisahkan tentang Makna Keluarga

Ayah dan Bunda perlu melatih kemampuan lainnya baik hardskill maupun softskill untuk memperkuat resilience anak. Resilience merupakan ketahanan seseorang dalam menghadapi berbagai permasalahan, kesulitan, tekanan dan keahlian beradaptasi dalam kondisi sukar tersebut. 

Di tengah situasi ekonomi dunia yang serba tidak pasti dan potensi inflasi, edukasi finansial jadi pengetahuan yang perlu Ayah dan Bunda tanamkan kepada anak sejak dini.  

Kantongi Investasi Rp295 Triliun usai Kunjungan 5 Negara, Prabowo Subianto: Alhamdulillah!

Mengajarkan pendidikan finansial kepada anak bukan hanya soal mengajari menghitung uang saja, tetapi juga membekali si kecil dengan pengetahuan dan kebiasaan yang tepat untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan.

Mengutip New Trade U, ada enam pelajaran penting terkait keuangan yang penting untuk orang tua ajarkan kepada anak. 

Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

Edukasi Finansial untuk Anak

Ilustrasi anak belajar.

Photo :
  • Freepik/bristekjegor

1. Mengajarkan Konsep Dasar Uang

Literasi keuangan merupakan dasar pengelolaan uang yang baik. Penting bagi orang tua mulai mengajarkan konsep-konsep dasar tentang keuangan ke anak sejak usia dini.  Anak perlu dikenalkan dengan konsep uang. Orang tua dapat memulainya dengan menjelaskan nilai uang, cara mendapatkannya, dan pentingnya berhemat. Gunakan contoh-contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu anak memahami konsep ini.

Seiring beranjak usia anak, Ayah dan Bunda bisa mengajak anak untuk berdiskusi tentang keuangan. Mulai dengan topik yang sederhana hingga melibatkan anak-anak saat berbelanja bulanan.Harapannya anak lebih siap untuk membuat keputusan yang tepat saat dewasa.

2. Mengenalkan Istilah Keuangan

Setelah itu, orang tua secara bertahap memperkenalkan istilah keuangan yang penting, seperti menabung, anggaran, nilai uang, investasi, dan lainnya. Seiring bertambahnya usia, anak-anak dapat diperkenalkan pada ide-ide yang lebih kompleks seperti bunga majemuk atau pasar saham melalui permainan atau simulasi.

Gunakan metode yang sesuai dengan umur anak ketika mengenalkan istilah keuangan. Misalnya menggunakan buku literasi keuangan dengan gambar menarik, aplikasi edukasi, atau permainan papan yang mengajarkan konsep atau istilah keuangan ke anak. Ayah dan Bunda juga dapat menggunakan celengan atau toples bening untuk anak-anak yang lebih kecil untuk menunjukkan cara menabung secara visual. 

=

3. Belajar Membedakan Keinginan dan Kebutuhan

Pengetahuan lain yang perlu orang tua ajarkan tentang edukasi finansial ke anak anak adalah membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan merupakan hal-hal yang esensial untuk hidup, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Sedangkan keinginan adalah hal-hal yang tidak esensial, namun diinginkan oleh anak. Bantu anak untuk memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan.

Ilustrasi bermain dengan anak

Photo :
  • Shutterstock

4. Mengajarkan Anak Memanfaatkan Peluang

Orang tua dari keluarga kaya memiliki prinsip bahwa mengandalkan satu sumber gaji sangat berisiko terhadap kesehatan kondisi keuangan. Sehingga perlu mencari sumber penghasilan lain supaya keuangan stabil.

Kalangan konglomerat akan mengajarkan anak-anaknya tentang jenis penghasilan dalam mewujudkan kebebasan finansial (financial freedom). Muli dari pendapatan utama (berasal dari pekerjaan), pendapatan pasif, pendapatan saham (bersumber dari portofolio investasi) dan pendapatan royalti (dari kekayaan intelektual).

Alhasil, mereka akan mendorong putra-putrinya untuk mengeksplorasi berbagai cara menghasilkan uang sejak usia muda. Misalnya mengajarkan berdagang untuk uang saku tambahan, mulai melakukan investasi dengan nominal kecil sebagai passive income atau mulai membuat konten di Youtube untuk menambah pendapatan. 

Selain itu, Ayah dan Bunda juga sesekali bisa menceriakan kisah inspiratif dari pengusaha atau investor sukses yang melakukan hal serupa (diversifikasi) dalam mendapat cuan. Sehingga anak termotivasi dan berpikir kreatif untuk menghasilkan uang tambahan. 

5. Ajarkan Pentingnya Investasi

Kebiasaan orang tua dari kalangan miliarder adalah pemahaman tentang pentingnya investasi dalam membangun kekayaan jangka panjang. Jadi, ayah dan bunda perlu memperkenalkan konsep investasi sejak dini kepada si kecil. Jangan membiasakan anak hanya menabung saja, tetapi ajarkan pula untuk menyisihkan uangnya untuk diinvestasikan.

Mulai kenalkan anak dengan istilah investasi sederhana, seperti bunga majemuk yang jadi dinilai jadi keajaiban menggandakan nilai investasi. Agar investasi menjadi nyata, orang tua bisa membuat rekening investasi untuk anak dan melibatkannya dalam pengambilan keputusan. Tanamkan juga tentang kesabaran ketika melakukan investasi karena orientasinya adalah jangka panjang.

Ilustrasi Investasi.

Photo :
  • vstory

6. Berikan Apresiasi ke Anak atas Kerja Keras dan Pemecahan Masalah

Kerja keras dan kemampuan pemecahan masalah (problem solving) ternyata berpengaruh dalam mewujudkan kebebasan finansial si kecil. Sehingga saat anak menunjukkan kerja keras dan dapat memecahkan masalahnya sendiri, seyogyanya orangtua memberikan apresiasi. 

Keterampilan ini bisa dilatih dengan memberikan tantangan atau teka-teki. Kegiatan ini juga menumbuhkan pemikiran kritis dan kreativitas lho. 

Mengajarkan edukasi finansial sejak dini kepada anak merupakan investasi berharga dari orang tua untuk masa depan sang anak. Dengan membekali anak dengan pengetahuan dan kebiasaan keuangan yang tepat, orang tua dapat membantu anak-anak mencapai kesuksesan finansial dan menjalani hidup yang sejahtera.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya