Kinerja Penjualan Eceran Juni 2024 Naik, Didorong Konsumsi Rumah Tangga hingga Tembakau

Pasar Tanah Abang (ilustrasi penjualan eceran).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, kinerja penjualan eceran pada Juni 2024 meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2024 yang mencapai 232,8 atau secara tahunan tumbuh 4,4 persen secara year on year (yoy). 

BI Prediksi The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Tiga Kali Tahun Ini

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, meningkatnya penjualan eceran didorong oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya, subkelompok sandang, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau

"Kinerja penjualan eceran pada Juni 2024 diprakirakan meningkat. Hal ini tercermin dari IPR Juni 2024 yang mencapai 232,8 atau secara tahunan tumbuh 4,4 persen yoy," kata Erwin dalam keterangan tertulis, Selasa, 9 Juli 2024.

Pede Rupiah Bakal Terus Menguat, Gubernur BI Bandingkan dengan Rupee hingga Won

Ilustrasi usia merokok minimal 18 tahun ke atas.

Photo :

Erwin menjelaskan, secara bulanan penjualan eceran diprakirakan tumbuh 2,1 persen secara month to month (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi. 

Survei LSI: RK-Suswono Unggul dari Pramono-Rano dan Dharma-Kun di Pilgub Jakarta

"Peningkatan tersebut didorong oleh subkelompok sandang, kelompok barang budaya dan rekreasi, serta makanan, minuman, dan tembakau, sejalan dengan peningkatan aktivitas saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha dan periode libur sekolah," jelasnya. 

Adapun pada Mei 2024, IPR tercatat sebesar 228,1 atau secara tahunan tumbuh 2,1 persen yoy, meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Peningkatan didorong oleh subkelompok sandang, kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta suku cadang dan aksesori. 

Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan mengalami kontraksi sebesar 3,5 persen mtm, sejalan dengan normalisasi aktivitas masyarakat pasca-HBKN Idul Fitri. Kontraksi ini lebih dalam tertahan oleh beberapa kelompok yang masih tumbuh positif, yaitu kelompok suku cadang dan aksesori serta bahan bakar kendaraan bermotor.

Dari sisi harga, tekanan inflasi 3 bulan yang akan datang pada Agustus 2024 diprakirakan menurun, sementara inflasi 6 bulan yang akan datang pada November 2024 diprakirakan meningkat. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Agustus 2024 yang tercatat sebesar 136,4, lebih rendah dari IEH pada periode sebelumnya yang mencapai 142,5. 

"Penurunan IEH Agustus 2024 tersebut didorong oleh strategi potongan harga pada event Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI). Sementara itu, IEH November 2024 tercatat sebesar 144,8, lebih tinggi dari IEH periode sebelumnya sebesar 142,0," imbuhnya.

Panen tembakau petani Indonesia

Ancam Industri Hasil Tembakau, Asosiasi Petani Tegaskan Rancangan Aturan Ini Bermasalah

 Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) sebagai aturan turunan PP Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan, terus menuai penolakan dari berbagai pihak.

img_title
VIVA.co.id
18 September 2024