Sri Mulyani Naikkan Proyeksi Inflasi RI 2024 ke Kisaran 2,7-3,2%

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan inflasi RI pada akhir tahun 2024 di kisaran 2,7 persen hingga 3,2 persen secara year on year (yoy). Angka itu naik dibandingkan dengan proyeksi batas atas sebelumnya yang sebesar 2,8 persen yoy.

LPI Survei 10 Menteri Kabinet Prabowo dengan Kinerja Terbaik: Nomor 1 dan 4 Mengejutkan

Sri Mulyani mengatakan, inflasi di 2,7-3,2 persen ini didukung oleh stabilitas komponen dari volatile food atau harga bergejolak, yang diharapkan akan turun.  

"Inflasi dalam hal ini masih menunjukkan suatu kondisi yang baik yaitu pada level yang cukup rendah di 2,5 persen, dan kita perkirakan sampai akhir tahun antara 2,7 persen hingga 3,2 persen," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR, Senin, 8 Juli 2024.

Kinerja APBN 2024 On-Track, Bea Cukai Ambil Peran dalam Penerimaan, Pengawasan, dan Fasilitasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Selain itu, untuk suku bunga surat berharga negara (SBN) 10 tahun diproyeksikan mencapai 6,9 persen hingga 7,1 persen pada akhir tahun atau naik dari asumsi sebelumnya yang sebesar 6,7 persen. Peningkatan ini dipengaruhi dinamika pasar keuangan global dan likuiditas pasar domestik ke depan.

Gus Yahya: Masyarakat Perlu Dengar Penjelasan Pemerintah soal PPN 12 Persen

Lalu, harga minyak mentah Indonesia diproyeksikan mencapai US$79 hingga US$85 per barel pada akhir tahun 2024. Angka ini meningkat dari asumsi dalam APBN 2024 yang sebesar US$81 per barel.

Sri Mulyani menyampaikan, pergerakan harga minyak ini dipengaruhi oleh faktor geopolitik dan kebijakan produksi dan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC+)

Lebih lanjut, terkait lifting minyak diperkirakan turun menjadi 565 ribu hingga 609 rbph pada akhir tahun, turun dari asumsi APBN 2024 yang sebesar 635 ribu rbph.

Kemudian lifting gas diperkirakan mencapai 943 ribu hingga 1.007 rbsmph, atau turun dari asumsi APBN 2024 yang sebesar 1.033 rbsmph. Lifting minyak dan gas ini dibawah asumsi karena optimalisasi sumur yang telah beroperasi melalui peningkatan kegiatan drilling dan facility maintenance.

Lebih lanjut, nilai tukar rupiah diproyeksikan ada pada kisaran Rp 15.900 hingga Rp 16.100 per dolar AS pada akhir tahun ini. Proyeksi ini jauh melemah diatas asumsi ekonomi makro dalam APBN 2024 yang ditargetkan Rp 15.000 per dolar AS.

“Realisasi pada semester I 2024 rupiah bergerak melemah Rp 15.901 per dolar AS di atas dari asumsi makro yakni Rp 15.000 per dolar AS,” jelasnya.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi akhir tahun ini diperkirakan berada di kisaran 5 hingga 5,2 persen yoy. Angka itu merupakan batas atas sesuai dengan asumsi dalam APBN 2024 yakni 5,2 persen yoy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya