Sri Mulyani Ungkap APBN Semester I-2024 Defisit Rp 77,3 Triliun

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin, 1 Juli 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga semester I-2024 tercatat mengalami defisit sebesar Rp 77,3 triliun. Defisit itu 0,34 persen dari target 2024 yang sebesar 2,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

MA Sebut Kenaikan Gaji Hakim Sudah Disetujui Sri Mulyani

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kondisi ini berbeda dibandingkan dengan tahun lalu di semester I-2024 yang tercatat surplus sebesar Rp 152,3 triliun.

"Total postur dari APBN 2024 semester I adalah defisit Rp 77,3 triliun," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR Senin, 8 Juli 2024.

Kemenkeu Ungkap RI Akan Kenakan Pajak Minimum Global 15 Persen 2025

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTA

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Bendahara Negara ini menegaskan, meskipun mengalami defisit sebesar Rp 77,3 triliun. Namun angka itu masih berada dalam desain APBN 2024 yang defisitnya sebesar Rp 522,8 triliun.

Kemenkeu Pastikan APBN Tangguh Mitigasi Dampak Konflik yang Memanas di Timur Tengah

"Rp 77,3 triliun adalah 0,34 persen, desain APBN 2024 adalah defisit 2,29 persen dari PDB atau Rp 522,8 triliun," jelasnya.

Dia menjelaskan, defisit itu disebabkan oleh pendapatan negara yang turun, namun belanja negara meningkat. Untuk pendapatan negara hingga Juni 2024 sebesar Rp 1.320,7 triliun atau turun 6,2 persen dari periode yang sama tahun lalu. Realisasi ini setara 47,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp 2.802,3 triliun.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Sedangkan realisasi belanja negara sebesar Rp 1.398 triliun atau meningkat 11,3 persen secara year on year (yoy), dari periode sama tahun lalu. Realisasi ini setara 42 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp 3.325,1 triliun.

Adapun dengan kinerja APBN tersebut, Sri Mulyani menyampaikan bahwa keseimbangan primer masih mencatatkan surplus sebesar Rp 162,7 triliun. Sementara, pembiayaan anggaran mencapai Rp 168 triliun atau 32,1 persen APBN 2024.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya