Pertamina EP dan Reethau Group Teken PJBG Dorong Kemandirian Energi Nasional

[dok. PT Pertiwi Nusantara Resources]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Reethau Group melalui PT Pertiwi Nusantara Resources, melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan Pertamina EP. Kesepakatan kerja sama gas bumi ini terdiri dari 27 Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG), 2 Memorandum of Understanding (MoU), dan 1 Novasi.

Motor Paling Irit di Dunia Meluncur Hari Ini, Bisa Pakai Bensin dan Gas

Direktur Utama PT Pertiwi Nusantara Resources, Arry Pasya mengatakan, langkah ini merupakan upaya untuk memaksimalkan potensi gas alam di Indonesia, yang hingga kini terus dilakukan demi mendukung visi pemerintah dalam hal kemandirian energi.

"Penandatanganan PJBG dengan Pertamina EP ini menegaskan komitmen Reethau Group, untuk terus mendukung pengembangan industri energi nasional, khususnya di sektor gas alam terkompresi (CNG)," kata Arry dalam keterangannya, Kamis, 4 Juli 2024.

Keramik China Bakal Kena Bea Masuk hampir 200 % Bisa Picu PHK Industri, Ini Penjelasannya

Dia menambahkan, sebagai perusahaan dengan fokus pada industri energi khususnya pada Gas Alam, Reethau berawal dari trader Compressed Natural Gas (CNG). Kemudian berkembang sejak tahun 2012, sebagai pengembangan dalam menghasilkan Gas terkompresi pada Mother Station.

Sepanjang tahun 2023, Pertamina mencatatkan laba total sebesar 7,27 Triliun

Photo :
  • Pertamina
Bareskrim Duga Korupsi Proyek Lampu Jalan Tenaga Surya Bikin Merugi Rp64 Miliar

Dilanjutkan dengan pengiriman CNG di Jawa Barat dan Jawa Tengah, kini PT Reethau Dharma Andalan berhasil membangun Mother Station melalui kerja sama dengan Transporter Gas BUMN. Guna mengukuhkan posisi Reethau Group di dunia CNG, kali ini Reethau Group melalui PT Pertiwi Nusantara Resources mengikat kerja sama dengan KKKS.

"Ke depannya, Reethau Group siap untuk berkembang mendukung kegiatan CNG dalam negeri dengan menargetkan potensi kerja sama dalam sektor Gas Alam lainnya," ujar Arry.

Sebagai fasilitas yang memiliki tanggung jawab utama menerima, memproses, dan mengompresi gas alam sebelum didistribusikan ke berbagai titik distribusi, kehadiran Mother Station milik Reethau Group adalah bentuk komitmen dalam mendukung pemerintah mengurangi impor gas LPG, dengan memanfaatkan potensi Gas Alam Indonesia.

Pengeboran Step Out oleh Pertamina EP di Subang Field.

Photo :
  • Dok. Pertamina EP

"Hal ini sejalan dengan visi Reethau Group menjadi perusahaan nomor satu dalam industri energi, khususnya CNG dan siap merambah sektor Liquified Natural Gas (LNG) pada akhir tahun 2024," ujarnya.

Sebagai informasi, beberapa Mother Station yang dimiliki Reethau Group di antaranya:

1. Mother Station Setu di wilayah Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Mother Station ini merupakan kesepakatan kerja sama Jual Beli Gas antara PT Reethau Dharma Andalan dengan Pertamina Gas untuk volume terkontrak 2,5 MMSCFD, yang beroperasi sejak bulan Oktober tahun 2016;

2. Mother Station Blora di wilayah Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang merupakan kesepakatan kerja sama Jual Beli Gas antara PT Reethau Dharma Andalan dengan Pertagas Niaga untuk volume terkontrak 3,5 MMSCFD, yang beroperasi sejak bulan Januari tahun 2022;

3. Mother Station KHT di wilayah Kandanghaur Timur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang merupakan kesepakatan kerja sama Jual Beli Gas antara PT Reethau Dharma Andalan dengan Pertamina EP untuk volume terkontrak 2,0 MMSCFD, yang beroperasi sejak bulan Januari tahun 2020;

"Dengan kehadiran Mother Station yang strategis di berbagai lokasi, Reethau Group siap memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. Seiring dengan perkembangan industri energi yang pesat, Reethau Group optimis dapat terus berkontribusi signifikan dalam mencapai kemandirian energi nasional," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya