ADB Cek Realisasi Investasi Hijau Senilai US$60 Juta di KEK Kendal
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Asian Development Bank (ADB) didampingi perwakilan Kementerian Keuangan menggelar kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah, guna memantau fasilitas baru pabrik daur ulang rPET milik PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia (ATPRI).
Pabrik ini diketahui mampu mendaur ulang hingga 48.000 ton limbah botol PET secara berkelanjutan setiap tahunnya.Â
Deputy Country Director ADB untuk Indonesia, Renadi Budiman mengatakan, investasi ekonomi sirkular melalui pabrik daur ulang senilai US$60 juta ini, selaras dengan agenda pemerintah Indonesia di bidang pemerataan investasi sekaligus bukti nyata dukungan terhadap visi Indonesia Emas 2045.
"ADB selalu menekankan bahwa kemajuan nyata dalam perjuangan melawan perubahan iklim, memerlukan tindakan nyata selain diskusi-diskusi kebijakan dengan berbagai pemangku kepentingan," kata Renadi dalam keterangannya, Kamis, 4 Juli 2024.
Dia menilai, investasi ini merupakan langkah konkret dari pemberian certified blue loan kepada ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia, yang telah diberikan oleh ADB dan Leading Asia's Private Infrastructure Fund (LEAP) pada Juni 2023 lalu.
Pinjaman ini dipastikan telah mematuhi ADB’s Ocean Finance Framework, dan kriteria investasi yang ditetapkan berdasarkan Action Plan for Healthy Oceans and Sustainable Blue Economies.
“Upaya perusahaan mendukung proses daur ulang dan pengelolaan sampah sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia," ujarnya.
Senada, Direktur ALBA Group Asia, Yi Guo mengaku, pihaknya sangat bangga bisa menghadirkan keahlian dan komitmen untuk membantu Indonesia dalam mengurangi dampak sampah plastik. Dia juga meyakini, dampak sosial ekonominya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
"Dengan pengetahuan teknologi, keunggulan operasional, penjualan global, dan kemampuan pemasaran ALBA Group Asia, kami yakin bahwa fasilitas rPET baru yang mendukung ekonomi sirkuler ini akan memberikan manfaat jangka panjang dan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan di Indonesia, termasuk terciptanya lapangan pekerjaan hijau baru," ujarnya.
Diketahui, pemerintah Indonesia telah memasukkan investasi hijau sebagai bagian dari pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Beberapa tahun belakangan, investasi hijau di Indonesia terlihat meningkat. Laporan Bain and Company menunjukkan, aliran investasi hijau ke Indonesia pada 2023 mencapai US$1,6 miliar, atau naik 28 persen dibanding tahun sebelumnya.