Bursa Asia Kinclong Terdongkrak Penguatan Indeks Pasar Saham AS
- Unsplash
Jakarta – Perdagangan saham Asia-Pasifik ikut menguat pada Kamis pagi. Salah satu faktor kenaikan karena lonjakan nilai indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite melambung menciptakan rekor baru pada sesi perdagangan Rabu.
Mengutip CNBC, sikap positif investor dalam menilai laporan ekonomi Amerika Serikat (AS) ikut berkontribusi sebagai sentimen positif. Selanjutnya, investor juga akan mencermati laporan data aktivitas bisnis Hong Kong dan perdagangan Australia yang rencananya akan dirilis hari ini, Kamis (4/7/2024).
Surplus perdagangan negeri Kanguru diperhitungkan menurun dari 6,5 miliar dolar Australia menjadi 6,3 miliar dolar Australia (setara USD 4,23 miliar).
Dari kondisi ekonomi kawasan Asia serta sikap investor memberikan pengaruh positif terhadap mayoritas saham yang bergerak naik. Indeks Topix melonjak 0,56 persen di awal pembukaan bursa.
Nikkei 225 Jepang berada 0,55 persen lebih tinggi. Meskipun terjadi penguatan, nilai saham Nikkei 225 Jepang masih koreksi 150 poin dari level tertingginya di level 40.888,43. Kospi Korea Selatan ikut menguat 0,9 persen. Begitu pula dengan Kosdaq yang melaju 0,75 persen.
Indeks S&P/ASX 200 Australia juga sumringah dengan kenaikan 1,08 persen. Disusul lonjakan Indeks Hang Seng Hong Kong ke level 18.012. Pada penutupan perdagangan, indeks HSI berakhir pada nilai 17.978,57.
Tren positif di kawasan Asia-Pasifik tidak terlepas dari penguatan di Wall Street. Dua indeks saham besar AS berhasil mencatat lonjakan tertinggi dan dinobatkan sebagai rekor baru.
S&P 500 naik 0,51 persen dan ditutup pada level 5.537,02. Nasdaq Composite menguat 0,88 persen dan menutup bursa pada level 18.188,30. Pergerakan indeks ke zona hijau terdorong saham teknologi raksasa, seperti Tesla dan Nvidia yang menguat.
Sayangnya, kecemerlangan itu tidak diikuti indeks Dow Jones Industrial Average yang justru merosot 0,06 persen terbebani penurunan saham UnitedHealth. Indeks tersebut menutup perdagangan semalam di level 39.308.