Kampanye Pengurangan Bahaya dari Penggunaan Tembakau se-Asia Pasifik Mulai Digaungkan
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR) menggelar Asia Pacific Harm Reduction Forum (APHRF) 2024 guna membahas isu pengurangan bahaya dari penggunaan tembakau di Asia Pasifik.
Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR), Ariyo Bimmo mengatakan, forum ini merupakan wadah penting bagi seluruh pemangku kepentingan terkait, untuk bertukar pengetahuan, pengalaman, serta informasi.
"Harapannya forum ini dapat menghadirkan strategi terbaik untuk mendukung implementasi konsep pengurangan bahaya," kata Ariyo dalam keterangannya, Rabu, 3 Juli 2024.
Forum ini menghadirkan berbagai narasumber dari instansi pemerintah, akademisi, pakar kesehatan, pelaku industri, dan asosiasi konsumen yang diharapkan dapat bersinergi untuk menekan bahaya penggunaan tembakau. Hal itu guna membahas masalah merokok yang telah menjadi tantangan kesehatan global yang serius. Bahkan di Asia Pasifik, dampaknya sangat signifikan baik dalam hal kesehatan masyarakat maupun sosio-ekonomi.
"Namun, di tengah-tengah tantangan ini ada juga kesempatan besar untuk menciptakan perubahan positif yang signifikan," ujarnya.
Ariyo menambahkan, kesempatan untuk mengurangi masalah akibat merokok tersebut dapat diwujudkan dengan upaya serta dukungan dari para pemangku kepentingan, untuk fokus pada pendekatan pengurangan bahaya berbasis bukti ilmiah serta inovasi.
Dengan berfokus terhadap pendekatan tersebut, negara-negara di Asia Pasifik khususnya Indonesia, dapat mengurangi dampak negatif dari masalah merokok sambil tetap memberikan pilihan kepada perokok dewasa untuk beralih ke produk tembakau alternatif atau berhenti secara total.
“Forum ini bukan sekadar tentang mengatasi masalah merokok saja, tetapi juga tentang mendorong pendekatan yang komprehensif dalam kebijakan publik, advokasi, edukasi masyarakat, dan dukungan terhadap solusi yang lebih rendah risiko, serta praktis bagi perokok dewasa,” kata Ariyo.
Sebagai organisasi yang mendukung upaya pengurangan bahaya di Indonesia, Ariyo optimistis kolaborasi antara KABAR dan para pemangku kepentingan terkait dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam mengurangi prevalensi merokok. Khususnya mengatasi masalah perokok dewasa yang sukar berhenti, demi terciptanya peningkatan kualitas kesehatan publik secara keseluruhan dan berkelanjutan.
“Harapannya dapat terjalin diskusi yang konstruktif untuk menjawab tantangan masalah merokok dan memberikan referensi yang tepat dalam penyusunan kebijakan. Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk terus bergerak maju dan mendukung inisiatif-inisiatif yang mempromosikan kesehatan publik sebagai upaya pengurangan bahaya tembakau," ujarnya.