Survei Ungkap Ritual hingga Kebiasaan Trader yang Diyakini Pengaruhi Kesuksesan Trading

Dua trader memantau pergerakan harga saham
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

Jakarta – Perantara investasi keuangan berlisensi global, Octa mengungkapkan, sebagian besar trader mengaitkan keberhasilan mereka pada keterampilan dan pengalaman, bukan pada faktor yang tidak dapat dijelaskan secara logis. Hal itu merupakan hasil dari survei global tentang sikap trader terhadap keberuntungan bertajuk 'Jadilah yang Beruntung'.

IHSG Diproyeksi Bergerak Sideways, Intip Saham-Saham Berpotensi Cuan

"Survei ini bertujuan untuk memahami sejauh mana kepercayaan pada keberuntungan, jimat, dan ritual mempengaruhi kesuksesan dalam trading," kata Analis Pasar Finansial Octa, Kar Yong Ang, dalam keterangannya, Rabu, 3 Juli 2024.

Survei ini melibatkan trader dari Indonesia, Malaysia, dan Nigeria. Usia rata-rata peserta bervariasi, mulai dari 30 tahun di Nigeria, 39 tahun di Malaysia, hingga 42 tahun di Indonesia.Meskipun pengalaman trading responden di ketiga negara tersebut hampir sama, jumlah orang yang percaya pada keberuntungan dan atributnya relatif rendah, yaitu hanya 9 persen di Indonesia, 20 persen di Nigeria, dan 25 persen di Malaysia.

Buka Peluang Investasi yang Menjanjikan

"Trader yang berpengalaman cenderung mengandalkan strategi yang solid dan disiplin ketat dibandingkan keberuntungan," ujarnya.

Ilustrasi investor pasar modal.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
ADB Cek Realisasi Investasi Hijau Senilai US$60 Juta di KEK Kendal

Dia mengibaratkan, misalnya pada hari Rabu sering dianggap sebagai hari yang menguntungkan, karena keputusan suku bunga oleh Federal Reserve AS yang berdampak signifikan pada pasar global.

"Kamis juga menjadi hari yang dinilai baik untuk trading karena mengikuti dinamika hari Rabu," kata Kar Yong Ang.

Meskipun kepercayaan pada jimat dan ritual tidak begitu dominan, survei mengungkap adanya berbagai praktik unik di kalangan trader. Di Malaysia, 10 persen responden rutin melakukan ritual sebelum, selama, atau setelah sesi trading. Mereka mengklaim, praktik tersebut mempengaruhi hasil trading mereka. Sebaliknya di Indonesia, trader yang menerapkan ritual biasanya merancang ritual mereka sendiri.

Ilustrasi Trading

Photo :
  • pixabay

"Selain itu, preferensi untuk sinyal trading modern juga terungkap dalam survei ini. Banyak trader mengandalkan platform seperti OctaTrader, yang menawarkan prediksi pakar dan analisis mendalam melalui pusat analisis bernama Space. Platform ini menyediakan feed kustom yang dapat difilter sesuai kebutuhan pengguna, membantu proses pengambilan keputusan yang lebih efisien dan berbasis data," ujar.

Sebagai informasi, Octa adalah broker internasional yang telah menyediakan layanan trading online sejak tahun 2011. Dengan lebih dari 42 juta akun trading dari 180 negara, Octa menawarkan akses bebas komisi ke pasar finansial serta berbagai layanan edukasi dan analisis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya