Emas Antam Melesat Dekati Puncak! Harga Tembus Rp 1.365.000 per Gram
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jakarta – Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini, Sabtu, 29 Juni 2024 tercatat dibanderol seharga Rp 1.365.000 per gram. Harga itu naik Rp 5.000 per gram dibandingkan perdagangan kemarin dan hanya terpaut Rp 6.000 dari rekor tertinggi di angka Rp 1.371.000.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga pembelian kembali atau buyback emas ditetapkan seharga Rp 1.235.000 per gram. Harga itu sama dengan perdagangan kemarin.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp 6,6 juta, 10 gram Rp 13,14 juta, 25 gram Rp 32,73 juta dan 50 gram Rp 65,39 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp 130,71 juta, 250 gram Rp 326,51 juta dan emas 500 gram Rp 652,32 juta. Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp 732,5 ribu dan 1.000 gram senilai Rp 1,3 miliar.
Untuk diketahui, harga penjualan emas batangan Antam ini belum termasuk pajak. Pada hari ini, ukuran emas 2 gram, 5 gram, 25 gram, 50 gram, dan 500 gram tercatat tidak tersedia di butik emas Logam Mulia Pulo Gadung.
Sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017 transaksi harga jual dikenakan potongan pajak. Sementara itu, penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP. PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai.
Emas Global
Ilustrasi: Tumpukan emas batangan pada uang kertas dolar AS.
- ANTARA/Shutterstock/pri
Harga emas stabil internasional pada perdagangan terakhir. Itu terjadi setelah laporan utama inflasi AS secara umum sesuai dengan ekspektasi dan meningkatkan harapan bahwa Federal Reserve dapat menurunkan suku bunga pada bulan September.
Dilansir dari CNBC International, Harga emas di pasar spot stabil di US$2.324,25 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS ditutup 0,1 persen lebih tinggi pada US$2.339,6.
“Kami melanjutkan tren penurunan inflasi yang sangat lambat dan bertahap. Akibatnya, kami melihat imbal hasil (yield) terus menurun, obligasi meningkat lebih tinggi, dan hal ini cukup mendukung pasar emas,” kata David Meger, direktur investasi dan perdagangan alternatif di High Ridge Futures.
Emas juga didukung oleh penurunan imbal hasil Treasury AS, yang menjadikan emas batangan lebih menarik bagi investor.
