Prinsip Investasi yang Dipegang Investor Sukses, Warren Buffett hingga Ray Dalio

Ilustrasi arah investasi
Sumber :
  • Pixabay

VIVA –  Banyak jalan menuju Roma, begitu juga banyak cara yang dapat dilakukan untuk meraih keberhasilan dalam investasi. Salah satunya memahami cara berpikir investor sukses untuk membantu membuat keputusan investasi yang bijak.

Kantongi Investasi Rp295 Triliun usai Kunjungan 5 Negara, Prabowo Subianto: Alhamdulillah!

Setiap investor sukses tentu mempunyai prinsip yang dipegang teguh sebagai kunci keberhasilan investasi. Bukan hanya itu, pengalaman dan sepak terjang di dunia investasi juga menarik untuk diketahui sebagai bahan pelajaran bagi para investor pemula. 

Melansir Live Mint, beberapa legenda investor terkemuka dunia mempunyai prinsip yang 'menentang' aturan konvensional dalam berinvestasi. Hal itu membuahkan hasil yang mengagumkan. 

Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

Warren Buffett

Photo :
  • http://www.clickhole.com

Warren Buffett

Resmi Jadi Bank Kustodian Syariah, Muamalat Dorong Pengembangan Efek Syariah Dalam Negeri

"Takutlah ketika orang lain tamak, dan tamaklah ketika orang lain takut."

Warren Buffett merupakan legenda investasi yang terkenal dengan prinsip anti-mainstream karena pemikiran berlawanan dengan pemikiran banyak orang. Meskipun begitu, pemikiran tersebut yang membawa Buffett meraup keuntungan fantastis. 

Bagian pertama dari Buffett dimaknai sebagai bentuk kewaspadaan untuk menahan diri dari euforia pasar di mana para investor berbondong-bondong membeli sebuah saham yang harganya melambung tinggi. Menurut Buffet, kondisi itu mengindikasikan pasar yang terlalu panas dan kemungkinan besar saham tersebut akan koreksi usai investor melakukan aksi pembelian.

Bagian kedua diartikan untuk bersikap ketika orang lain takut yang dilakukan saat pasar mengalami penurunan dan pesimis meluas di kalangan investor. Buffett akan memanfaatkan pasar yang loyo untuk memperoleh saham-saham berkualitas dengan harga rendah. Menurutnya, emiten tersebut akan pulih kembali seiring membaiknya sentimen pasar.

Lebih lanjut, Buffet menekankan investor untuk menanamkan sikap tenang dan disiplin. Du sikap tersebut membantu untuk meningkatkan portofolio yang strategis dengan bertindak berani saat ketika pelaku pasar panik dan menjual saham yang solid dengan harga rendah.

Ilustrasi mesin waktu.

Photo :
  • vstory

Stanley Druckenmiller

“Cara terbaik untuk meraih kesuksesan jangka panjang bukanlah dengan menentukan waktu pasar, tetapi dengan memanfaatkan waktu di pasar.”

Druckenmiller percaya waktu merupakan aspek dasar dalam mencapai keberhasilan investasi jangka panjang. Kemampuan memprediksi pergerakan pasar jangka pendek cukup sukar dilakukan bahkan oleh kalangan profesional berpengalaman sekalipun. 

Druckenmiller lebih menyarankan untuk melakukan investasi dalam jangka panjang dengan memperhitungkan 'bunga atas bunga' yang memberikan keuntungan berlipat secara substansial. Secara historis, pasar saham sudah menunjukkan pergerakan positif dalam jangka panjang. Dengan mempertahankan investasi maka membantu pelaku pasar untuk menavigasi fluktuasi dan memanfaatkan tren kenaikan secara keseluruhan.

Ilustrasi investasi bodong.

Photo :
  • vstory

Ray Dalio

“Dia (investor) yang hidup dengan bola kristal akan memakan pecahan kaca.”

Dalio mengartikan 'bola kristal' adalah sikap ketergantungan pada hasil analisis perkiraan kinerja pasar di masa mendatang. Perhitungan tersebut kerap kali tidak dapat diandalkan dan berpotensi mengakibatkan pengambilan keputusan investasi yang keliru. 

Lebih lanjut, Dalio menjelaskan arti 'kaca pecah' adalah kebiasaan investor mengandalkan prediksi sebagai upaya menentukan waktu pasar terbaik yang mengakibatkan kerugian besar jika prediksi terbukti salah. Dalio menekankan pentingnya mengadopsi sistem investasi jangka panjang . Menurutnya, daripada mengejar keuntungan langsung lebih baik memprioritaskan untuk tetap berinvestasi dan pemanfaatan margin kenaikan pasar. 

Howard Marks

“Anda tidak dapat memprediksi, tapi kamu bisa bersiap."

Prinsip investasi tersebut memiliki arti bahwa pasar saham merupakan sistem yang kompleks karena dibentuk banyak faktor. Di mana sebagai besar faktor(sentimen) tidak dapat diprediksi secara pasti. Bagi Marks memperkirakan pergerakan pasar atau menentukan peristiwa tertentu merupakan usaha yang sia-sia.

Meskipun masa depan tidak dapat diperhitungkan secara tepat tetapi para investor bisa mempersiapkan diri dengan mengambil tindakan proaktif sebagai bentuk antisipasi dengan mengelola risiko secara efektif. 

Ilustrasi berinvestasi.

Photo :
  • http://pakar-investasi.blogspot.com/

Salah satunya dengan melakukan evaluasi potensi risiko investasi yang telah dilakukan serta melakukan diversifikasi portofolio investasi di berbagai kelas aset dan sektor guna mencapai keuntungan dan meminimalisir kerugian. 

Dengan memprioritaskan persiapan, investor dapat memupuk ketahanan dan menavigasi fluktuasi pasar yang tidak dapat dihindari. Meskipun pendekatan ini belum menjamin keberhasilan tetapi meningkatkan kemungkinan kemampuan bertahan dari tantangan dan mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.

Charlie Munger 

"Uang yang besar bukan terletak pada jual beli, namun pada penantian.”

Prinsip investasi mitra Warren Buffett di Berkshire Hathaway, menitikberatkan pada aspek fundamental investasi terkait kesabaran dan komitmen jangka panjang. Munger menjelaskan meskipun pasar menunjukkan volatilitas jangka pendek yang menggiurkan tetapi perlu diingat mayoritas perusahaan berkualitas tinggi menunjukkan kinerja  lebih baik dalam jangka waktu panjang.

Bersabar jadi jalan satu-satunya untuk melihat perkembangan nilai saham sampai ke posisi maksimal. Saat itulah, investor menyadari keuntungan yang lebih besar. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya