Saham Asia Dibuka Bervariasi Dipengaruhi Sikap Investor Tunggu Data Inflasi AS
- vstory
ASIA – Saham Asia-Pasifik membuka bursa dengan pergerakan yang bervariatif pada perdagangan Jumat, 28 Juni 2024. Hal itu dipicu sikap pelaku pasar masih menunggu pengumuman laporan ekonomi Jepang dan inflasi Amerika Serikat (AS). Lantaran kedua data tersebut merupakan acuan kebijakan moneter masing-masing negara.
Nilai Yen Jepang masih di atas 160 per dolar AS. Di mana penurunan terendah terjadi pada Kamis, 27 Juni 2024 yang menyentuh level 160,72. Pemerintah Jepang dikabarkan segera merilis data inflasi kota Tokyo.
Data tersebut dinilai menjadi indikator utama tren nasional. Pada laporan itu nantinya akan diumumkan jumlah pengangguran dan data produksi industri bulan Mei.
Sikap diam investor lantas mempengaruhi nilai saham yang bergerak ke berbagai arah. Mengutip CNBC, Nikkei 225 Jepang berhasil pulih (rebound) yang sebelumnya di level 39.341,54 pada penutupan perdagangan. Kini kontrak berjangka, Chicago Futures, berada melonjak menjadi 39.620. Diikuti Osaka merangkak ke level 39.590.
S&P/ASX 200 juga berhasil menguat kembali usai penurunan. Saham menguat dari area 7.759,6 menjadi 7.775.
Sayangnya, Indeks Hang Seng Hong Kong justru menurun lebih rendah dari penutupan bursa di level 17.716,47 menjadi 17.524. Nilai saham telah mencapai level terendah sejak dua bulan terakhir pada perdagangan Kamis.
Di Wall Street, saham-saham raksasa kinclong dengan kenaikan tipis. S&P 500 melonjak sedikit imbas pelaku pasar menantikan data inflasi AS terbaru sambil menerka kapan Federal Reserve (The Fed) akan mulai menurunkan suku bunga. Pemerintah AS diisukan segera merilis pada Jumat.
Nilai indeks pasar AS secara keseluruhan ditutup dengan progres lebih baik sekitar 0,09 persen. Nasdaq Composite mencatat lonjakan 0,30 persen. Diikuti Dow Jones Industrial Average yang naik tipis 0,09 persen.