Airlangga Pede Smelter Freeport Bakal Dongkrak Perekonomian Gresik

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto [dok. YouTube Freeport Indonesia]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meyakini, dengan mulai beroperasinya smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) yang diresmikan hari ini, maka perekonomian di Gresik juga akan ikut meningkat.

Hasil Rapat Jajaran Menteri Ekonomi Prabowo di Hari Minggu, Simak!

Dia bahkan mengatakan, smelter yang berdiri di lahan 100 hektare dan diklaim sebagai yang terbesar di dunia ini akan membuat perekonomian Gresik mengungguli daerah-daerah lain di Jawa Timur.

"Begitu tahun depan produksi sudah jalan, saya yakin pertumbuhan ekonomi di Gresik akan lebih tinggi dari berbagai daerah lain di Jawa Timur," kata Airlangga sebagaimana dikutip dari YouTube Freeport Indonesia, Kamis, 27 Juni 2024.

Buruh Menang Uji Materi UU Cipta Kerja di MK, Airlangga Bakal Lapor ke Prabowo

PT Freeport Indonesia kirim konsentrat tembaga perdana ke Smelter Gresik.

Photo :
  • Dok. Freeport Indonesia

Dia menjelaskan, peresmian yang dilakukan pemerintah pada hari ini memang baru sebatas peresmian commissioning operational, karena bahan bakunya belum masuk. Karena itu, ia pun berharap bahwa peresmian dari segi operasional produksinya benar-benar akan bisa dilakukan oleh Presiden Jokowi, pada sekitar bulan September 2024 mendatang.

Menko Airlangga Sebut Insentif Kendaraan Listrik Bakal Lanjut di 2025

Dengan jemawa, Airlangga bahkan mengklaim bahwa dalam rentang waktu 3-4 tahun kedepan, tidak akan ada pihak yang mampu membangun smelter tembaga sebesar yang dimiliki Freeport di Gresik tersebut.

Terlebih, momentum keberadaannya terbilang sangat pas, karena tren energi terbarukan (renewable energy) saat ini memang tengah membutuhkan critical mineral.

"Ini paling hebat, karena kita lihat dalam 3-4 tahun ke depan, tidak ada yang mampu membangun smelter seperti ini, di atas lahan 100 hektare di manapun," ujar Airlangga.

"Kalau pun mereka berpikir sekarang, itu masih 4-5 tahun ke depan baru bisa produksi. Jadi ini sangat tepat waktu," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya