Singgung Tambahan Saham 10%, Bahlil Janjikan Freeport Raih Perpanjangan IUPK

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia [dok. YouTube Freeport Indonesia]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pemerintah akan memberikan perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) untuk PT Freeport Indonesia hingga tahun 2061 mendatang.

Minister Lahadalia Confirms B40 Program to Launch in Early January 2025

Hal itu seiring dengan diresmikannya smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur, sekaligus kepastian bahwa Indonesia akan mendapatkan tambahan 10 persen saham Freeport sehingga porsinya menjadi 61 persen untuk kepemilikan nasional.

"Agak kurang adil kalau kita tidak memberikan perpanjangan tambahan (IUPK bagi Freeport) karena sudah bangun smelter di Gresik. Apalagi kita akan mendapatkan tambahan saham 10 persen," kata Bahlil sebagaimana dikutip dari YouTube Freeport Indonesia, Kamis, 27 Juni 2024.

Cara Bahlil Ajak Semua Pemain 'Emas Hitam' Terlibat Lanjutkan Hilirisasi Batu Bara

Menaker Ida Fauziyah saat meninjau smelter Freeport Indonesia di Gresik.

Photo :
  • Dok. Freeport Indonesia.

Karenanya, Bahlil mengatakan bahwa pemerintah juga akan melakukan percepatan untuk segera merampungkan aturan terkait perpanjangan kontrak Freeport tersebut.

Dongkrak Lifting, Bahlil Minta Dirut Baru Pertamina Manfaatkan Sumur Migas 'Nganggur'

Dia juga menjamin proses perampungan beleid terkait perpanjangan kontrak Freeport itu akan dilakukan secepat mungkin, karena mayoritas saham Freeport juga sudah menjadi milik pemerintah Indonesia.

Namun, hal itu menurutnya juga tergantung bagaimana pihak Freeport bisa segera merampungkan syarat-syarat yang harus dipenuhi, dalam upaya mendapatkan perpanjangan kontrak tersebut.

"Kami akan merampungkan (perpanjangan kontrak) dalam kurun waktu secepat-cepatnya. Kami akan melakukan percepatan. Tapi tergantung kalau PT Freeport juga sudah selesai syarat-syaratnya," ujar Bahlil.

Bahkan, Bahlil menyebut bahwa ke depannya Freeport juga akan membangun smelter di Papua. Supaya masyarakat Papua benar-benar bisa merasakan kepemilikan atas sumber daya alam yang diambil dan dimanfaatkan dari tanah mereka tersebut.

"Supaya orang Papua merasa bahwa tembaganya dan konsentratnya betul dari Papua, jadi harus ada smelternya juga di Papua," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya