Trik Mendapat Pekerjaan dengan Cepat, Pencari Kerja Wajib Tahu

Ilustrasi tenaga kerja.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Jumlah angkatan kerja kian bertambah dari tahun ke tahun. Tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang relatif konstan. Mengutip Forbes, pertumbuhan lapangan kerja secara keseluruhan justru menurun. 

Kondisi semakin diperparah dengan data yang diterbitkan Vanguard yang menunjukkan tingkat perekrutan karyawan telah sampai pada level terendah sejak tahun 2014. Praktis, persaingan perebutan "bangku kantor' pun semakin kompetitif antara lulusan baru (fresh graduate) dengan korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 

Fakta tersebut 'menampar' para jobseeker untuk bekerja lebih keras untuk mendapatkan posisi di sebuah perusahaan. Meskipun begitu, tentu ada kiat khusus yang bisa dijadikan sebagai strategi efektif untuk mempercepat pencarian pekerjaan. Apa saja? Simak ulasan berikut ini.

Ilustrasi wawancara/interview kerja.

Photo :
  • Freepik/yanalya

Trik Mendapat Pekerjaan dengan Cepat

1. Memanfaatkan Teknologi AI untuk Membuat Resume

Jobseeker yang sukses mendapat pekerjaan melakukan kerja cerdas dengan memanfaatkan teknologi AI. Perekrut pekerjaan hanya membutuhkan enak detik untuk memilah resume. Kamu dapat menggunakan ChatGPT yang berbasis AI untuk membuat surat lamaran yang menarik sehingga memiliki nilai plus di mata recruiter. 

Platform LinkedIn juga memanfaatkan AI untuk berlatih wawancara. Di mana platform tersebut memberikan 'contekan' pertanyaan yang kemungkinan akan diajukan oleh HRD. Bahkan tersedia jawaban dari setiap pertanyaan. Pencari kerja juga dapat menggunakan platform Big Interview untuk simulasi wawancara yang digerakkan oleh AI.

2. Bangun Personal Branding di Media Sosial

Membangun personal branding atau citra diri di berbagai platform digital jadi salah satu untuk menunjukkan potensi, kemampuan hingga prestasi. Langkah ini jadi cara kamu untuk terlihat lebih menonjol daripada pelamar kerja lainnya.  

Hasil survei The Harris Poll memperlihatkan 71 persen pengambil keputusan perekrutan di Amerika Serikat percaya dengan melihat profil media sosial kandidat merupakan cara efektif menyaring pelamar terbaik. Pastikan profil daring baik di media sosial atau LinkedIn memiliki sesuai dengan apa yang dicantumkan pada Curriculum Vitae (CV). Jadilah kandidat yang unik dan berbeda untuk memberikan kesan positif dan selalu diingat oleh recruiter. 

Ilustrasi tim kerja.

Photo :
  • Glints

3. Umumkan Sedang Mencari Pekerjaan

Tidak ada alasan untuk menyembunyikan fakta bahwa kamu adalah seorang jobseeker yang sedang mencari pekerjaan. Justru kamu harus melakukan sebaliknya, yaitu mengumumkan kepada teman-teman daring bahwa sedang mencari posisi baru. Salah satu caranya mengaktifkan fitur #OpenToWork pada profil LinkedIn. 

Jangan malu mengontak teman-teman untuk bertanya informasi lowongan pekerjaan di perusahaan mereka. Ahli setuju bahwa 50-80 persen posisi di perusahaan datang melalui rekomendasi jaringan. 

5 Artis Ini Khawatirkan Kecanggihan AI, Benarkah Akan Mengancam Manusia?

4. Tetap Lakukan Hobi yang Menyenangkan

Survei iHire menyatakan separuh angkatan kerja mengungkapkan bahwa proses mencari kerja berdampak negatif terhadap kesehatan mental. Jobseeker kerap dilanda stres karena proses perekrutan yang panjang, harapan palsu dari perusahaan, dan pikiran terhadap masa depan yang tidak pasti. 

Khawatirkan Kecanggihan AI untuk Script Film, Dian Sastrowardoyo: Kalau Ada ChatGPT, Buat Apa Nominasi FFI?

Melakukan hobi jadi salah satu cara mencegah stres dan kecemasan selama proses mencari kerja. Sesekali kamu juga harus menghabiskan waktu bersama sahabat dan keluarga untuk menyegarkan pikiran dari kepenatan memikirkan lamaran yang tak kunjung mendapat balasan. Kemampuan mengontrol emosi yang baik akan membantu kamu dalam mengantisipasi segala kemungkinan terjadi.

ilustrasi fokus.

Photo :
  • forum.kompas.com
AI Membawa Dampak Negatif bagi Bumi

5. Fokus Melamar pada Pekerjaan yang Diinginkan

Salah satu alasan jobseeker lambat mendapatkan pekerjaan karena mereka mengirim lamaran ke semua jenis lowongan. Tak peduli apakah dirinya memenuhi kriteria atau tidak. 

Pencari kerja yang sukses justru menetapkan jenis profesi apa yang sesuai dengan kualifikasi dirinya. Fokus pada kualitas daripada kuantitas. Lebih baik sedikit mengirim lamaran ke perusahaan yang berpeluang menerima kamu dibandingkan menyebar ke semua jenis profesi. Cara ini juga sekaligus untuk menghemat energi dan usaha yang dilakukan tidak sia-sia. 

6. Jangan Batasi Diri Hanya Melamar Pekerjaan Melalui Aplikasi Online

Kini, bermunculan aplikasi yang memudahkan proses melamar pekerjaan ke perusahaan secara daring. Cara itu dinilai kurang efektif dan banyak memakan waktu. Ditambah dengan banyaknya jobseeker lain melamar pada posisi yang serupa yang jumlahnya mencapai ribuan. Belum lagi risiko lowongan kerja palsu. 

Kamu bisa sesekali datang langsung ke perusahaan yang kamu tuju untuk mengirim lamaran secara fisik sekaligus memastikan bahwa lowongan pekerja tersebut valid. Lagi-lagi relasi sangat membantu kamu dalam memperoleh pekerjaan. Lantaran beberapa perusahaan tidak mengumumkan lowongan pekerjaan melainkan hanya disebarkan secara internal saja.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya