Bank Dunia Soroti Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Simak Penjelasannya

Ilustrasi Bank Dunia.
Sumber :
  • ANTARA/HO-Bank Dunia/am

Jakarta – World Bank atau Bank Dunia menyoroti program makan siang gratis atau makan bergizi gratis, yang diusung oleh presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pengamat Apresiasi Prabowo, 2 Pekan di Luar Negeri Mampu Bawa Investasi USD 18,5 Miliar

Berdasarkan laporan bertajuk Indonesia Economic Prospect edisi Juni 2024, Bank Dunia menyebut bahwa program makan siang untuk anak sekolah populer dengan istilah school meals. Dengan kebijakan ini, pada 2022 ada 418 juta anak di dunia yang mendapatkan manfaat dari program tersebut.

Bank Dunia mengatakan bahwa makan sekolah memiliki beberapa tujuan yakni meningkatkan kesehatan dan gizi, meningkatkan kehadiran dan pembelajaran, serta perlindungan sosial.  

Elite PDIP Tantang Prabowo Teken Perppu Perampasan Aset: Kalau Memang Urgent Turunkan Aja

Kendati demikian, Bank Dunia menyebut bahwa program makan di sekolah tidak dirancang untuk berdampak pada stunting. Pasalnya, stunting dapat dicegah dalam periode 1.000 hari dari awal kehamilan. 

"Namun, makanan di sekolah mungkin berdampak pada keragaman pola makan dan anemia pada anak-anak yang bersekolah, meskipun hal ini bergantung pada komoditas spesifik yang ditawarkan," tulis laporan itu dikutip Kamis, 27 Juni 2024.

Mengenalkan Perkebunan Sejak Dini: Edukatif untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan simulasi makan siang gratis di SMPN 2 Curug.

Photo :
  • Istimewa

Di sisi lain, Bank Dunia menyebut school meals memberikan manfaat bagi kesejahteraan ekonomi rumah tangga penerima manfaat. Khususnya di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi.

Lalu dari sisi biaya, modalitas intervensi yang dipilih (makanan, kudapan, atau ransum untuk dibawa pulang), kualitas makanan (komposisi dan ukuran), jenis pengadaan (lokal atau terpusat), jumlah penerima manfaat, dan konteks geografis, logistik, dan kondisi iklim akan sangat mempengaruhi. 

Pemerintah Indonesia diketahui mengalokasikan Rp 71 triliun untuk program makanan bergizi gratis alias makan siang gratis pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. 

"Program unggulan dan salah satunya program bergizi gratis yang sudah dialokasikan di RAPBN 2025 sekitar Rp 71 triliun, tentu ada skala prioritas dan hal teknis lainnya," kata Airlangga di Kantor DJP, Jakarta, Senin, 24 Juni 2024. 

Airlangga menuturkan, besaran anggaran itu sudah disetujui Prabowo dalam rapat yang sudah dilakukan bersama dirinya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pada tahun pertama kepemimpinan Prabowo, sudah disepakati alokasi anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp 71 triliun. 

"Presiden terpilih beliau menyetujui bahwa pelaksanaan program makanan bergizi gratis dilaksanakan secara bertahap. Dan untuk tahun pertama pemerintahan beliau telah disepakati alokasi Rp 71 triliun dalam RAPBN 2025," ujarnya. 

Sri Mulyani menjelaskan, alokasi Rp 71 triliun itu sudah ada dalam range postur defisit 2025 yang sebesar 2,29 persen hingga 2,82 persen. 

"Angka Rp 71 triliun itu ada di dalam range poster defisit 2,29 persen hingga 2,82 persen. Angka Rp 71 triliun bukan merupakan kelompok on top di atas itu tetapi sudah di dalamnya nanti kita akan susun pada saat kita menyusun RUU APBN 2025 yang akan disampaikan oleh bapak presiden Jokowi pada 16 Agustus," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya