Saham Asia Didominasi Koreksi Dampak Penurunan Nilai Yen Jepang terhadap Dolar AS
- www.imoneybuzz.com
VIVA Bisnis – Saham Asia-Pasifik membuka perdagangan bursa lebih rendah pada Kamis, 27 Juni 2024. Kondisi itu terjadi karena sentimen negatif dari melemahnya nilai tukar yen Jepang terhadap dolar Amerika Serikat ke level 160,82. Kemerosotan ini jadi paling rendah selama 38 tahun terakhir.Â
Mata uang Jepang itu pertama kali menembus level 160Â per dolar AS pada bulan April. Hal itu mendorong pemerintah Jepang mendorong intervensi mata uang negara kembali setelah terakhir kali pada tahun 2022.Â
Mengutip CNBC, pertumbuhan penjualan ritel Jepang pada bulan Mei mencapai 3 persen (dari tahun ke tahun atau YoY). Pencapaian itu lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 2 persen. Kenaikan yang terjadi sebanyak 2 persen jadi salah satu acuan perhitungan prediksi pelaku pasar.Â
Investor Asia masih setia menantikan laporan keuntungan industri Tiongkok selama bulan Mei yang rencananya akan dirilis pada hari ini.Â
Beberapa saham Asia bergerak variatif terdampak tindakan pasar dan pemerintah. Nikkei 225 Jepang menguat dengan kontrak berjangka di Chicago dan Osaka Futures di level 39.420. Sementara pada penutupan perdagangan terhenti di area 39.667,07.
S&P/ASX 200 Australia tergelincir lebih rendah menjadi 7.689 dari posisi terakhir penutupan bursa di level 7.783. Indeks Hang Seng Hong Kong juga merosot ke level 17.947 dari tempat awal, yaitu 18.089,93.Â
Di lain sisi, Wall Street tampak kinclong dengan kenaikan merata di semua saham raksasa AS. Kenaikan tertinggi dicatat oleh saham Amazon yang meroket 3,9 persen. Dow Jones Industrial Average bertambah 0,4 persen lebih tinggi.Â
S&P 500 ikut melonjak 0,16 persen. Begitu juga Nasdaq Composite yang mencatat kenaikan 0,49 persen.
Pergerakkan tersebut merupakan lonjakan tertinggi dari saham Amazon sekaligus menjadi rekor karena nilai pasar mencapai USD 2 triliun untuk pertama kalinya. Setara dengan Nvidia, Apple, Alfabet dan Microsoft. (fh)