Saham Asia Loyo Jelang Laporan Data Inflasi Australia

Gambar tersebut menunjukkan tanda panah yang mengarah ke atas, menggambarkan bahwa terjadi inflasi
Sumber :
  • vstory

Jakarta – Saham Asia-Pasifik membuka bursa dengan nilai lebih rendah pada perdagangan Rabu (26/6/2024) pagi. Kondisi itu terjadi imbas sikap investor masih menunggu laporan inflasi Australia bulan Mei. Tak hanya itu, pelaku pasar juga masih menantikan data output manufaktur Singapura selama bulan Mei.

Resmi Jadi Bank Kustodian Syariah, Muamalat Dorong Pengembangan Efek Syariah Dalam Negeri

Tingkat inflasi diperkirakan mencapai 3,8 persen pada Mei. Angka tersebut lebih tinggi dari bulan April sebesar 3,6 persen. Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA), Michelle Bullock, pada rapat terakhir untuk membahas kenaikan suku bunga.

Mengutip CNBC, apabila inflasi lebih tinggi dari target pasar akan mendorong bank sentral Australia untuk menaikkan suku bunga. Jika hal tersebut terjadi maka RBA menjadi bank pusat pertama yang melakukan kenaikan suku bunga saat para pelaku pasar berharap adanya penurunan suku bunga. 

Bagaimana Ketidakpastian Geopolitik Mempengaruhi Kebijakan Suku Bunga Indonesia? Pahami Disini!

Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bank sentral Asia juga perlu mempertimbangkan dua data inflasi selama periode 26 Juni-31 Juli sebelum rapat selanjutnya yang akan digelar pada 6 Agustus 2024. Di samping itu, Singapura merilis laporan output pabrik pada Rabu. Menurut jajak pendapat, diperhitungkan adanya peningkatan pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 2 persen. Hal itu naik dibandingkan bulan April yang mengalami penurunan 1,6 persen.

Gubernur BI Sebut Rupiah Melemah November 2024 karena Investor Balik ke AS

Sikap pelaku pasar yang konsisten menunggu data inflasi negeri Kangguru menjadi sentimen buruk bagi pergerakan bursa di wilayah Asia dan Pasifik. S&P/ASX 200 Australia dibuka 0,63 persen lebih rendah.

Nikkei 225 Jepang mencatat kenaikan 0,26 persen. Topix melemah 0,17 persen  senasib dengan Kospi Korea Selatan yang tergelincir 0,38 persen. Berbeda dengan saham Kosdaq yang menguat 0,38 persen.

Indek Hang Seng Hong Kong juga mencatatkan kemerosotan di bursa. Saat ini nilainya di 17,958, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di 18,072.9.

Sementara saham-saham di bursa Amerika Serikat bergerak variatif. Dow Jones Industrial Average turun 0,76 persen di level 39.112,16. Saham Nvidia berhasil rebound.

Dua saham AS mencatat kenaikan yang cukup besar. S&P 500 melonjak 0,39 persen diikuti dengan Nasdaq Composite naik 1,26 persen. Pencapaian ini dua saham ini menjadi titik akhir penurunan selama tiga hari beruntun. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya