Bank Mandiri Kenalkan Fitur Livin’ dan Gelar Pelatihan untuk Pekerja Migran RI di Seoul
- Bank Mandiri
VIVA – Bank Mandiri meluncurkan fitur Livin’ by Mandiri dengan tema "Livin’ Around The World" melalui program “Mandiri Sahabatku” di Seoul, Korea Selatan, yang melibatkan lebih dari 100 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di sana.
Livin’ by Mandiri adalah layanan dari aplikasi unggulan Bank Mandiri yang dirancang khusus untuk memudahkan nasabah dalam mengelola kebutuhan finansial dan non-finansial secara lebih efisien dan efektif di luar negeri.
“Bank Mandiri mendorong seluruh layanan terdigitalisasi secara total untuk hadir sebagai one stop financial solution bagi nasabah, termasuk Livin’ by Mandiri yang mampu menyapa secara langsung masyarakat Indonesia di berbagai belahan dunia,” kata Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dalam keterangan tertulis pada Minggu (23/6/24).
Salah satu manfaat utama yang ditawarkan oleh Livin' Around The World yaitu nasabah dan calon nasabah yang berada di luar negeri, seperti Pekerja Migran Indonesia (PMI), dapat menggunakan nomor SIM Card dari negara setempat untuk membuka rekening dan melakukan transaksi.
Livin’ by Mandiri
- Bank Mandiri
Bank Mandiri juga telah memenuhi kebutuhan gaya hidup nasabah PMI dengan menyediakan layanan seperti pembelian tiket pesawat kembali ke Indonesia dan berbagai layanan lainnya melalui fitur Sukha.
"Fitur global Livin' by Mandiri juga dapat memudahkan ragam kebutuhan transaksi bagi diaspora Indonesia di berbagai belahan dunia. Termasuk Korea Selatan yang menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat Indonesia,” imbuhnya.
Tidak hanya digunakan untuk transaksi finansial, Livin' juga mendukung investasi masa depan nasabah melalui berbagai fitur seperti Tabungan Rencana, Deposito, serta pembelian Reksa Dana dan obligasi di fitur Investasi.
Dengan menawarkan kemudahan dan fitur yang lengkap, Livin' telah mengalami peningkatan pengguna yang sangat pesat. Pada bulan Mei 2024, jumlah pengguna aplikasi Livin' by Mandiri mencapai 25,4 juta, naik 37% secara year on year (YoY). Dari jumlah tersebut, total nilai transaksi Livin' by Mandiri mencapai Rp 1.552 triliun dengan volume transaksi sebanyak 1,45 miliar transaksi.
Selain memperkenalkan fitur Livin’ by Mandiri, Bank Mandiri hadir di Seoul untuk menggelar kembali program “Mandiri Sahabatku” yang bertujuan mendukung pertumbuhan minat kewirausahaan di Indonesia, termasuk di kalangan PMI.
Program Mandiri Sahabatku di Seoul
- Bank Mandiri
Program ini berlangsung pada Sabtu, 22 Juni 2024 yang mencakup pelatihan kewirausahaan serta edukasi keuangan untuk PMI di Korea Selatan. Diharapkan, program ini tidak hanya memicu semangat kewirausahaan PMI tetapi juga mempererat ekosistem PMI untuk mewujudkan semangat memakmurkan negeri.
Darmawan juga mengungkapkan bahwa Korea Selatan kini menjadi salah satu tujuan utama bagi Warga Negara Indonesia (WNI) untuk mencari pekerjaan di luar negeri. Menurut laporan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI) tahun 2023, jumlah PMI di Korea Selatan telah mencapai 12.580 penempatan.
Sementara itu, data dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul menunjukkan jumlah PMI lebih dari 49.000 jiwa. Selain itu, sektor penempatan pekerja PMI di Korea Selatan semakin bertambah, mencakup sektor manufaktur dan perikanan, pembuatan kapal, jasa pengolahan, serta industri jasa hotel dan restoran.
“Melihat besarnya potensi peningkatan PMI di Korsel, Bank Mandiri melalui Mandiri Sahabatku ingin memberikan pembekalan yang dapat bermanfaat bagi para pekerja. Mulai dari edukasi finansial seperti pengelolaan keuangan pribadi hingga pelatihan kewirausahaan,” ujar Darmawan dalam sambutannya di Seoul, Minggu (23/6).
Program Mandiri Sahabatku merupakan bagian dari implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bank Mandiri. Diluncurkan sejak tahun 2011, program ini selalu konsisten dalam pemberdayaan sumber daya manusia (SDM), hingga kini telah melibatkan lebih dari 18 ribu PMI Indonesia di berbagai negara seperti Hong Kong, Malaysia, Singapura, Arab Saudi, dan beberapa negara lainnya.
Bareskrim Bongkar 397 Kasus TPPO dengan 482 Tersangka Selama Sebulan, Begini Modus Para Pelaku
Para pelaku menawarkan pekerjaan, tetapi setelah sampai di negara lain tak dipekerjakan sesuai dengan apa yang dijanjikan.
