IHSG Diproyeksi Menguat Ditopang Gairah Investor, Intip Saham Potensial Cuan Hari Ini

Pergerakan IHSG (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

Jakarta –  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai bangkit dari tren koreksi selama beberapa pekan belakangan. Sejak pertengahan minggu lalu sampai perdagangan Senin, 24 Juni 2024 pagi, IHSG menguat berkat peningkatan daya beli investor.

Soal Tarif Listrik Juli-September, Ini Kata Menteri ESDM dan Dirjen Gatrik

IHSG mencatat kenaikan 0,89 persen ke level 6.879. Pencapaian itu menjadi acuan analis memperhitungkan pergerakan IHSG selama perdagangan hari ini. 

"Selama (IHGS) masih mampu berada di atas titik support maka posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave 1 dari wave (3) pada label hitam (skenario terbaik)," jelas  Analis PT MNC Sekuritas, T Herditya Wicaksana.

Laris Manis! 95 Ribu Tiket Konser Bruno Mars Ludes Terjual di Livin’ by Mandiri

Pergerakan IHSG

Photo :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

Herditya memperingati pelaku pasar untuk tetap waspada potensi IHSG koreksi kembali secara agresif ke nilai 6.639. Apabila hal itu terjadi, IHSG akan menguji label merah (skenario terburuk) di level 6.450–6.562.

IHSG Dibuka Menguat Seiring Pelemahan Bursa Asia

Lebih lanjut, Herditya membeberkan area support IHSG pada level 6.698 dan 6.639. Sementara titik resistance-nya adalah 6.959 dan 7.023.

Berdasarkan riset tersebut, Herditya memberikan rekomendasi saham potensial cuan yang menarik untuk dicermati pelaku pasar selama perdagangan. 

Gedung Bank Mandiri

Photo :
  • Bank Mandiri

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 

Saham BMRI kokoh di level 6.125 atau naik 2,94 persen. Pencapain itu menimbulkan gap pada rentang 5,950-6,025. Analis memperhitungkan posisi saham BMRI sedang berada di awal wave [iii] dari wave 1 pada label hitam.

Herditya menyarankan pelaku pasar membeli saham bank ini saat harga turun (buy on weakness) pada kisaran nilai 5.850-6.075. Ia memperhitungkan saham BMRI mampu mencapai target harga di level 6.350 dan 6.525. Sementara, titik stop loss di bawah 5.650.

PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA)

Saham MAHA juga masuk daftar saham cuan hari ini. MAHA berhasil melesat 2,91 persen ke nilai 212. Sayangnya, masih tertahan oleh MA60. Herditya mengungkapkan posisi saham MAHA sedang berada di awal wave [b] dari wave 2 pada label hitam.

Pelaku pasar dapat melakukan pembelian saham MAHA pada rentang harga 202-208  yang menjadi area buy on weakness. Di mana saham MAHA diproyeksikan mampu menembus level 222 dan 238 sebagai target nilainya. Titik stop loss berada di area 197. 

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) 

Saham MBMA mencatat lonjakan 4,50 persen menjadi 580. Herditya mengatakan Selama MBMA masih mampu berada di atas 540 sebagai stop loss-nya, maka posisi MBMA saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave 3.

Lebih lanjut, Herditya memperkirakan nilai saham MBMA di angka 620 dan 675. Sehingga pelaku pasar dapat melakukan buy on weakness di rentang nilai 560-580. Dengan area stop loss-nya di bawah 540.

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)

Meskipun saham SIDO hanya bergerak datar, tetapi Herditya meramalkan kemungkinan kenaikan cukup besar. Dengan catatan mampu bertahan di atas titik stop loss maka posisi SIDO saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave v dari wave (v) dari wave [c].

Herditya memperkirakan target nilai saham SIDO mencapai angka 770 dan 800. Sedangkan area stop loss di bawah 705. Pelaku pasar disarankan melakukan pembelian saham SIDO pada kisaran 725-740 sebagai titik buy on weakness-nya. 

Artikel ini telah tayang di InvestorTrust.id dengan judul, "Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Trading 24 Juni"

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya