IHSG Diproyeksi Menguat Ditopang Peningkatan Volume Pembelian, Intip Saham Berpotensi Cuan Hari Ini

Pergerakan IHSG
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

Jakarta – Analis memperhitungkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan Jumat (21/6/2024). Kondisi ini meneruskan tren pada penutupan perdagangan kemarin sore yang naik 1,37 persen ke level 6.819 karena adanya volume pembelian. 

IHSG Terbang ke Level 7.195, Sederet Saham Ini Kinclong

T Herditya Wicaksana selaku Analis PT MNC Sekuritas, membeberkan skenario terbaik pergerakan IHSG di bursa selama sesi dagang hari ini. Herditya mengatakan posisi IHSG saat ini sedang berada di akhir wave [v] dari wave C dari wave (2). Artinya IHSG berpotensi mengalami koreksi terbatas disertai peluang rebound (menguat kembali) untuk menguji target 6.848 – 7.030.

"Namun waspadai apabila IHSG menembus level 6.639 sebagai support-nya. Jika ini terjadi IHSG akan menguji level 6.450–6.562 pada label merah (skenario terburuk)," imbuh Herditya

IHSG Ditutup Menguat pada Sesi I, Saham GOTO hingga UNVR Jadi Top Gainers

Lebih lanjut, Herditya memproyeksikan titik support IHSG pada area 6.695 dan 6.639. Sementara resitance di level 6.846 dan 6.932. Melihat peluang cuan karena IHSG menguat, analis memberikan rekomendasi saham di bursa yang menarik untuk investor cermati hari ini.

Ilustrasi Bank Syariah Indonesia (BSI)

Photo :
  • ANTARA
Dibuka Menghijau, IHSG Berpotensi Bergerak Sideways Hari Ini

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)

Saham BRIS melonjak 1,24 persen ke angka 2.440 karena volume pembelian. Analis memperkirakan posisi BRIS berada di akhir wave [iii] dari wave 1 dari wave (5) sehingga rentan terjadi koreksi.

Meski demikian, Herdirtya menyarankan investor melakukan buy on weakness pada saham BRIS di level 2.300-2.390. Analis memperhitungkan target nilai saham BRIS mampu mencapai area 2.530 dan 2.780. Sementara titik stop loss-nya adalah 2.190.

PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) 

Saham DOID menguat 0,85 persen menjadi 474 dengan munculnya volume pembelian. Herditya mengungkap bahwa kondisi saham SOID tak jauh beda dengan saham BRIS, yaitu rawan melemah di awal perdagangan karena berada di akhir wave iii dari wave (a) dari wave [b].

Herditya masih menjagokan saham DOID untuk melakukan pembelian saat harga rendah (buy on weakness) di rentan nilai 458-470. Dengan prediksi target saham DOID berada di level 500 dan 515. Sedangkan area stop loss di bawah 448.

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) 

Saham sektor farmasi ikut kokoh 0,32 persen ke level 1.560. Herditya memproyeksikan posisi KLBF masih berada pada bagian dari wave B. Artinya ada potensi untuk merosot yang dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk buy on weaknes. 

Nilai BoW yang ideal dari Herditya di level 1.470-1.525. Lebih lanjut, ia menyampaikan target nilai saham KLBF adalah 1.620 dan 1.715. Dengan titik terendah (stop loss) di bawah 1.445.

PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA)

Saham SMGA meroket paling tinggi di antara tiga saham rekomendasi lainnya. Saham SMGA perkasa 6,49 persen lebih tinggi ke level 82. Kenaikan masih tertahan oleh MA60. Herditya berpendapat selama saham SMGA mampu mempertahankan pergerakan di atas titik stop loss maka posisinya berada di awal wave C dari wave (Y). 

Situasi ini dapat digunakan untuk melakukan buy on weakness saat nilai saham berada di kisaran 78-82. Herditya menyampaikan target saham SMGA pada level 87 dan 94. Titik stop loss di bawah area 72. 

Artikel ini telah tayang di InvestorTrust.id dengan Judul, "Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Trading 21 Juni"

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya