Pabrik Kertas Tjiwi Kimia dari Grup Sinarmas Tebar Dividen Tunai Rp 77,83 Miliar

Dividen.
Sumber :
  • Romania Insider

Jakarta – PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dari Grup Sinarmas bakal menebar dividen tunai sebesar US$4,78 juta atau setara Rp 77,83 miliar.

Modal Asing Masuk RI Pekan Pertama Juli 2024 Capai Rp 8,34 Triliun

Direktur Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Arman Sutedja mengatakan, para pemegang saham juga telah menyetujui pembagian dividen tunai tersebut, dengan nilai sebesar Rp 25 per saham.

"Dividen sebesar US$4,78 juta atau sebesar Rp 25 per saham, akan dibagikan kepada pemegang saham," kata Arman dalam keterangannya, Kamis, 20 Juni 2024.

Pastikan Sudah Sesuai Ketentuan, OJK Ungkap Fakta-fakta Pencabutan Izin Usaha Kresna Life

Ilustrasi investor pasar modal.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Dia menjelaskan, dividen tersebut memiliki rasio pembayaran sebesar 2,77 persen dari laba bersih, yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$172,01 juta.

MIND ID Bukukan Laba Bersih Rp 9,94 T di Kuartal I-2024, Erick Thohir: Berkat Transformasi Bisnis

"Laba per saham tercatat sebesar US$0,0553," ujar Arman 

Selain dialokasikan untuk pembagian dividen, para pemegang saham juga menyetujui penggunaan laba bersih sebesar US$10 juta atau Rp 162,53 miliar, sebagai cadangan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

"Sisa laba bersih setelah pajak akan dimasukkan sebagai saldo laba atau retained earnings," ujarnya.

Diketahui, sepanjang 2023 penjualan bersih konsolidasian TKIM tercatat sebesar US$1,07 miliar, atau turun 6,1 persen dibandingkan dengan capaian tahun 2022 yang sebesar US$1,14 miliar.

Namun, laba usaha konsolidasian TKIM naik dari US$62,2 juta di tahun 2022, menjadi US$63,3 juta di tahun 2023. Meski demikian, laba bersih konsolidasian tercatat turun sebesar 62,9 persen, dari US$463,3 juta pada tahun 2022 menjadi US$172 juta pada tahun 2023.

 

Gedung Kementerian BUMN.

Anggota DPR: Penyertaan Modal Negara ke BUMN Bukan untuk Bayar Utang atau Kredit Macet

Anggota Komisi VI DPR Muhammad Husein menjelaskan bahwa perusahaan milik negara atau BUMN yang menerima insentif anggaran tersebut harus memiliki performa yang cukup baik

img_title
VIVA.co.id
5 Juli 2024