Saham Asia Bervariasi, Investor Tunggu 'Pelototi' Suku Bunga Tiongkok

Ilustrasi bursa saham asia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Jakarta – Saham Asia-Pasifik membuka bursa dengan pergerakkan beragam karena pelaku pasar masih menunggu keputusan suku bunga Tiongkok untuk jangka waktu satu dan lima tahun. 

Simak! Tips Praktis bagi Investor Kripto, Bisa Hindari Jerat Overtrading

Penetapan suku bunga satu tahun berfungsi sebagai patokan (benchmark) sebagian besar pinjaman perusahaan dan pinjaman rumah tangga (household loan).  Sementara suku bunga lima tahun merupakan dasar bagi perhitungan hipotek properti. Mengutip CNBC, saat ini suku bunga satu tahun sebesar 3,45 persen dan suku bunga lima tahun 3,95 persen. 

People’s Bank of China telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pinjaman satu tahun di angka 2,5 persen. Pengumuman telah dilaporkan pada awal pekan ini. 

Direksi Pertamina Raih Penghargaan di 2 Ajang Internasional

Ilustrasi saham asia merosot

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Sikap pelaku pasar menjadi sentimen terhadap pergerakan saham. Kospi Korea Selatan menguat 0,06 persen sejalan dengan Kosdaq yang naik tipis 0,04 persen. 

Bea Cukai dan Polri Ungkap Clandestine Lab Terbesar di Indonesia Milik Jaringan Tiongkok

Berbanding terbalik dengan Nikkei 225 jepang dan Topix yang melemah pada pembukaan bursa pagi ini. Masing-masing mengalami koreksi 0,28 persen dan 0,12 persen. Begitu juga saham S&P/ASX 200 Australia yang ikut tergelincir. 

Perekonomian Selandia Baru berhasil keluar dari resesi dengan mencatat pertumbuhan 0,2 persen dari kuartal ke kuartal (QoQ) dalam tiga bulan pertama tahun ini. Hasil tersebut mengalahkan ekspektasi pasar yang memperkirakan hanya naik 0,1 persen. Ekonomi Selandia Baru tumbuh 0,2 persen secara tahunan.

Indeks Hang Seng Hong Kong terjun posisi terakhir penutupan perdagangan kemarin di level 18.430.39 menjadi 18.391.

Saham di Wall Street juga bervariasi. S&P 500 naik 0,04 persen dan Nasdaq Composite bergerak 0,19 persen lebih tinggi. Sayangnya, Dow Jones Industrial Average melemah 0,17 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya