Daftar 20 Perusahaan Besar RI yang Masuk Fortune 500 Asia Tenggara, Simak!
- Pertamina
Jakarta – Sejumlah perusahaan di Indonesia masuk ke dalam daftar pendapatan terbesar di Asia Tenggara. Hal ini berdasarkan laporan Fortune 500 Southeast Asia tahun 2024.Â
Melansir laman Fortune, Rabu, 19 Juni 2024, untuk 20 besar perusahaan Indonesia yang memiliki pendapatan terbesar itu di antaranya bergerak di sektor perbankan, energi, pertambangan, makanan, hingga telekomunikasi.
Indonesia sendiri memimpin dengan 110 perusahaan, kemudian Malaysia dengan 89 perusahaan, sedangkan di Singapura hanya sebanyak 84 perusahaan.Â
Adapun daftar 20 perusahaan Indonesia berdasarkan Fortune 500 Southeast Asia tahun 2024 sebagai berikut:
1. Pertamina
PT Pertamina (Persero) Tbk menempati peringkat ketiga dengan pendapatan sebesar US$75,78 miliar atau dikisaran Rp 1,2 triliun (asumsi kurs Rp 16.366 per dolar AS) pada 2023. Pendapatan Pertamina tercatat turun 10,7 persen dibandingkan tahun 2022. Meski mengalami penurunan pendapatan, laba Pertamina pada 2023 mengalami kenaikan 16,7 persen menjadi US$4,444 miliar.
Pertamina sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan minyak dan gas bumi negara.
2. PLN
PT PLN (Persero) menempati posisi keenam dengan pendapatan mencapai US$32,01 miliar, atau naik 7,6 persen dibandingkan 2022. Laba PLN juga tercatat naik 49,6 persen pada 2023, sehingga laba perusahaan listrik negara ini mencapai US$1,44 miliar.Â
Sebagaimana diketahui, PLN merupakan perusahaan penyedia jasa kelistrikan terbesar di Indonesia.
3. Bank BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI di posisi ke-15 dengan pendapatan sebesar US$14,91 miliar. Pendapatan BRI pada 2023 tercatat naik 14,7 persen. Bahkan, laba perusahaan ini turut naik 14,4 persen, atau sebesar US$3,94 miliar.
4. Bank Mandiri
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menempati posisi ke-22 dengan pendapatan sebesar US$11,51 miliar. Pendapatan Bank Mandiri mengalami kenaikan 13,8 persen. Perusahaan plat merah ini juga memperoleh laba sebesar US$3,61 miliar atau naik 30,2 persen.Â
5. Telkom
Sebagai BUMN yang bergerak dibidang jasa layanan teknologi infomasi dan komunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) berada di posisi ke-28. Dalam hal ini pendapatan mencapai US$9,8 miliar atau turun 1,3 persen. Namun, laba perusahaan ini naik 15,3 persen menjadi US$1,61 miliar.Â
6. Gudang Garam
PT Gudang Garam Tbk berdasarkan Fortune 500 Southeast Asia menempati posisi ke-35. Dan pendapatan Gudang Garam pada 2023 mencapai US$7,81 miliar, atau turun 7,1 persen dari tahun sebelumnya. Meski demikian, sebagai salah satu perusahaan rokok terbesar di RI laba Gudang Garam pada 2023 naik 86,6 persen.Â
7. BCA
PT Bank Central Asia Tbk atau BCA menempati posisi 40 sebagai salah satu perusahaan yang memiliki pendapatan terbesar di Asia Tenggara. Pendapatan BCA pada 2023 mencapai US$7,37 miliar atau naik 14.2 persen.
Sedangkan laba BCA pada 2023 naik 16,3 persen dibandingkan tahun 2022. Sehingga laba perusahaan mencapai US$3,19 miliar.
8. Indofood
PT Indofood Sukses Makmur Tbk berhasil menempati posisi ke-43 dalam Fortune 500 Southeast Asia. Pendapatan Indofood pada 2023 sebesar US$7,33 miliar atau turun 1,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, laba perusahaan produsen makanan minuman terbesar di Indonesia ini naik 24,8 persen.
9. MIND ID
BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) berada di posisi ke-43. Pendapatan perusahaan pada 2023 mencapai US$7,08 miliar atau turun 17,2 persen. Sementara, laba perusahaan naik 45,5 persen menjadi US$1,59 miliar.
10. Sumber Alfaria Trijaya
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau pengelola minimarket Alfamart berada di posisi ke-44 dengan pendapatan US$7,02 miliar. Jumlah itu naik 7,5 persen dibandingkan tahun 2022. Laba perusahaan pun naik 16,1 persen pada 2023.
11. Adaro Energy IndonesiaÂ
PT Adaro Energy Indonesia menempati posisi ke-49, dengan pendapatan sebesar US$6,51 miliar pada 2023. Pendapatan ini turun 19,6 persen dibandingkan 2022. Kemudian laba turun 34,2 persen atau sebesar US$1,64 miliar.
12. BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berada di posisi ke-62 dalam Fortune 500 Southeast Asia. BNI pada 2023 mencatatkan pendapatan sebesar US$5,44 miliar atau naik 8 persen. Serta laba bersih naik 11,2 persen atau US$1,37 miliar.
13. Pupuk Indonesia
PT Pupuk Indonesia (Persero) ada di posisi ke-71, dengan pendapatan sebesar US$5,202 miliar atau turun 25,7 persen. Laba Pupuk Indonesia pun turun pada 2023 sebesar 67,3 persen.
14. Dian Swastatika Sentosa
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk berada di posisi ke-75 dengan pendapatan pada 2023 mencapai US$5,01 miliar atau turun 158 persen. Laba perusahaan juga turun 27,8 persen pada 2023.
15. Erajaya Swasembada
PT Erajaya Swasembada Tbk dalam Fortune 500 Southeast Asia menempati posisi ke-93 dengan pendapatan sebesar US$3,95 miliar pada 2023, atau naik 18,4 persen dibandingkan tahun 2022. Sementara laba perusahaan turun 20,6 persen pada 2023.
16. Bayan ResourcesÂ
PT Bayan Resources Tbk berada di posisi ke-102, dengan pendapatan sebesar US$3,58 miliar atau turun 23,9 persen. Laba perusahaan ini pun turun 43,1 persen atau sebesar US$1,23 miliar.
17. Indah Kiat Pulp & Paper
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk menempati posisi ke-103 dengan pendapatan sebesar S$3,47 miliar atau turun 13,1 persen. Tercatat laba perusahaan juga turun 52 persen pada 2023.Â
18. Indosat
PT Indosat Tbk ada di posisi ke-106, dengan pendapatan sebesar US$3,36 miliar pada 2023 atau naik 6,7 persen dibandingkan tahun 2022. Namun, laba Indosat tercatat turun sebesar 7,1 persen.
19. Indika Energy
PT Indika Energy Tbk dalam Fortune 500 Southeast Asia menempati posisi ke-120. Pendapatan perusahaan ini sebesar US$3,02 miliar atau turun 30,2 persen. Serta laba perusahaan pada 2023 turun 73,6 persen.
20. Garuda Indonesia
Perusahaan penerbangan BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menempati posisi 125 dalam Fortune 500 Southeast Asia. Pendapatan Garuda pada 2023 sebesar US$2,93 miliar atau naik 39,8 persen. Namun, laba perusahaan turun 93,3 persen.Â