6 Tips Investasi Warren Buffett, Sudah Dipraktekkan Lebih Dari Satu Dekade Terbukti Raup Cuan
- Freepik
VIVA – Warren Buffett merupakan tokoh inspiratif sekaligus panutan para investor karena keahliannya dalam melakukan investasi yang menghasilkan keuntungan fantastis. Bahkan Buffett dinobatkan sebagai orang terkaya ke-6 di dunia. Dimana sebagian besar hartanya diperoleh dari hasil portofolio investasi terhadap beberapa perusahaan.
Sebagai sosok inspiratif di dunia investasi, pelaku pasar banyak mencari saham-saham pilihan Buffett sebagai referensi portofolio mereka. Bahkan tips investasi ala CEO Berkshire Hathaway banyak diulik dengan harapan dapat berhasil seperti Buffett.
Mengutip newtraderu.com, Buffett mempunyai filosofi yang didasarkan pada beberapa "aturan" dalam mengambil keputusan untuk menanamkan modal. Tips investasi tersebut sudah Buffett lakukan selama beberapa dekade.
Berikut uraiannya.
1. Jangan Pernah Kehilangan Uang
Aturan ini merujuk pada konsep untuk menghindari saham-saham yang berpotensi menyebabkan kerugian. Menurut Buffett, seorang investor harus mengutamakan untuk tidak mengalami kerugian daripada mengejar keuntungan besar. Mempertahankan nominal dana sangat penting untuk mencapai keberhasilan investasi jangka panjang. Kerugian memberikan pengaruh buruk yang signifikan terhadap kesuksesan investor.
Fokus pada portofolio investasi atau saham yang berpotensi menghasilkan keuntungan besar namun dengan risiko kerugian yang minimal. Hal utama yang perlu diingat adalah prioritas utama bukanlah menghasilkan uang melainkan menjaga modal aman dari kerugian.
2. Melawan Arus
"Takut saat orang lain serakah, serakah saat orang lain takut."
Begitulah quotes Buffet untuk menjelaskan filosofi melawan arus. Kalimat tersebut dikenal juga sebagai investasi kontrarian. Buffett percaya bahwa melawan arus bisa menghantarkan kita untuk memperoleh keuntungan yang tak pernah diperhitungkan sebelumnya.
Tips investasi ini dilakukan dengan cara membeli saham perusahaan berkualitas ketika nilai sahamnya turun karena sentimen pesimisme pasar yang berlebihan. Kemudian menjual saham emiten tersebut saat investor lain menawar dengan harga tinggi imbas kegembiraan yang tidak rasional.
Dengan mengidentifikasi pasar dan bertindak bertolak belakang, Buffett memanfaatkan peluang yang diciptakan oleh reaksi emosional investor lain menjadi keuntungan fantastis. Tips investasi ini juga bertujuan memaksimalkan potensi keuntungannya sekaligus meminimalkan risiko.
Ketika investor lain gembira dengan keuntungan yang mereka peroleh, Buffett justru mengumpulkan uang tunai dan tidak membeli apa pun. Sementara saat pasar berada pada puncak pesimisme dan semua orang takut untuk membeli saham, Buffett justru melancarkan aksinya dengan membangun posisi di perusahaan-perusahaan terbaik.
3. Berinvestasi Pada Bisnis yang Dipahami
"“Jangan pernah berinvestasi dalam bisnis yang Anda tidak dapat memahaminya.” -Warren Buffett.
Buffet merekomendasikan para investor untuk selalu dalam zona aman kompetensinya ketika melakukan investasi. Fokuslah pada perusahaan dengan model bisnis sederhana dan bergerak di industri yang sama dengan latar belakang kamu. Misalnya kamu menekuni dan memiliki pengetahuan tentang bidang pertambangan dan perminyakan maka sebaiknya kamu menanamkan modal kamu pada emiten yang linear.
Dengan memiliki pengetahuan yang komprehensif (keunggulan, operasional, persaingan, prospek perusahaan) membuat Buffet semakin mudah membuat keputusan secara cermat dan lebih percaya diri. Meskipun sudah veteran di dunia investasi, Buffet menghindari bisnis atau industri rumit yang belum sepenuhnya dipahami. Ia sadar berinvestasi di luar keahlian meningkatkan risiko membuat kesalahan yang merugikan.
4. Berinvestasi untuk Jangka Panjang
“Jika Anda tidak ingin memiliki saham selama sepuluh tahun, jangan pernah berpikir untuk memilikinya selama 10 menit.” – Warren Buffett.
Inti tips investasi Warren Buffett adalah mempertahankan nilai investasi pada perusahaan-perusahaan undervalued dengan fundamental yang kuat dan dipertahankan dalam jangka panjang. Buffett percaya pada kekuatan keuntungan yang terus naik dari waktu ke waktu. Ia sangat menghindari "godaan" dalam transaksi saham jangka pendek.
Bahkan Buffett menyampaikan durasi ideal mempertahankan kepemilikan salam adalah selamanya. Hal itu lantaran Buffett berinvestasi pada emiten dengan keunggulan kompetitif dan potensi pertumbuhan berkelanjutan. Saat membeli saham setidaknya Buffett menunggu income selama sepuluh tahun ke depan.
5. Pertahankan Margin Keamanan
“Tiga kata terpenting dalam berinvestasi adalah margin of safety.” – Warren Buffett .
Buffett menekankan pentingnya menjaga margin keamanan saat berinvestasi. Buffett memaknai margin keamanan adalah rasio risiko dan imbalan pada harga pembelian suatu saham. Risiko terbesarnya adalah penurunan nilai fundamental perusahaan. Sementara keuntungan atau imbalan merupakan kelipatan harga saham berdasarkan potensi pertumbuhan perusahaan dan arus kas.
Konsep itu mengharuskan pembelian saham perusahaan saat harga koreksi signifikan terhadap nilai intrinsiknya. Tujuannya memberikan perlindungan terhadap potensi kesalahan dalam analisis atau kejadian tak terduga.
Sehingga Buffett dan investor bisa meminimalkan resiko kerugian modal permanen. Pendekatan konservatif itu memungkinkan Buffett dalam mengatasi penurunan pasar dan bangkit dengan modal yang utuh.
6. Simpan Uang Tunai untuk Memanfaatkan Peluang
“Kami selalu menyimpan banyak uang agar kami dapat memanfaatkan peluang.” – Warren Buffett.
Sebagai orang tajir di dunia, Buffett menyadari pentingnya menyimpang cadangan uang tunai sebagai aset strategis. Dengan mempertahankan sebagian portofolio kekayaannya dalam bentuk dana tunai, Buffett memiliki keleluasaan memanfaatkan peluang investasi yang tak terduga.
Khususnya saat harga saham emiten elit dan berkualitas turun di bursa. Saat itulah, Buffett mengerahkan modal untuk membeli aset saham untuk memaksimalkan potensi keuntungan sekaligus meminimalkan risiko.
Tips investasi Warren Buffett dapat dijadikan sebagai kerangka kerja bagi investor dalam membuat pilihan investasi yang tepat. Cara berpikir CEO perusahaan tekstil itu berpotensi meningkatkan peluang keuntungan yang memuaskan sekaligus menghindari kehilangan modal yang sangat merugikan.