Bagikan Paket Daging Kurban Kemendag, Mendag Zulhas Pesan Ini
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas, membagikan daging dari total 174 hewan yang dikurbankan oleh para pegawai dan staf Kemendag pada Idul Adha 1445 Hijriah, kepada para karyawan dan masyarakat di sekitar kantor Kementerian Perdagangan.
Dia menjelaskan, total 174 hewan yang dikurbankan oleh para staf, pegawai, dan pejabat Kemendag itu, antara lain terdiri dari 70 ekor sapi dan 104 ekor kambing.
"Kemendag mengumpulkan 70 ekor sapi dan 104 ekor kambing, yang merupakan hasil sumbangan yang dikumpulkan DKM Masjid di sini dari para staf, pegawai, Dan pejabat di Kemendag," kata Zulhas saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024.
Secara simbolis, dalam acara ini Mendag Zulhas pun menyalurkan sebanyak 2.500 paket daging kurban kepada masyarakat dan pekerja, yang berada wilayah Kantor Kementerian Perdagangan.
Zulhas berharap agar penyaluran hewan kurban ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, dan membuahkan amal bagi mereka yang menyalurkan hewan-hewan kurban tersebut.
"Yang di sini saja ada 2.500 (paket), dan ada juga yang di (tempat) yang lain. Semoga ini menjadi amal saleh, melalui upaya berbagi di Hari Raya Idul Adha Tahun 1445 Hijriah," ujarnya.
Selain itu, Mendag juga menekankan pentingnya aspek transparansi dan efisiensi dalam seluruh proses distribusi hewan kurban. Sehingga, seluruh manfaatnya benar-benar dapat dirasakan secara nyata, khususnya oleh masyarakat dan pihak-pihak yang membutuhkan.
"Mudah-mudahan ini diterima amal salehnya, dan bermanfaat bagi keluarga yang menerima," kata Zulhas.
Di sisi lain, Mendag juga mengajak masyarakat untuk memastikan bahwa hewan kurban yang disalurkan memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan yang berlaku. Caranya antara lain dengan melakukan pemotongan hewan kurban di Rumah Potong Hewan (RPH), guna menjamin kualitas keamanan dan kesehatan daging kurban yang akan disalurkan kepada masyarakat tersebut.
"Tapi kalau memang tempatnya khusus, daerahnya luas, tidak dekat perumahan, membuang kotorannya gampang, itu saya kira masih ok, dan yang memotong juga yang sudah terlatih. Tapi kalau di perkampungan, nanti kotoran sapinya atau darahnya ke mana-mana, kan enggak baik," ujarnya.