Rupiah Bertahan di Level Rp 16.400 per Dolar AS, Potensi Pelemahan Masih Terbuka

Rupiah melemah terhadap dolar AS (foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat tipis, namun masih di level Rp 16.400 per dolar AS pada perdagangan Rabu pagi, 19 Juni 2024. Rupiah tercatat menguat sebesar 12 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp 16.400 per dolar AS. 

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, rupiah ada  di angka Rp 16.374 per dolar AS. 

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih berpotensi melemah pada hari ini. Hal ini dipicu oleh pasar yang masih mewaspdai sikap the Fed

"Pelaku pasar masih mewaspdai sikap the Fed yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga acuannnya dan hanya memproyeksikan satu kali pemangkasan di 2024. The Fed juga masih membuka peluang kenaikan suku bunga acuan bila inflasi AS naik lagi," kata Ariston kepada VIVA Bisnis, Rabu, 19 Juni 2024.

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Di sisi lain, Ariston menilai pergerakan positif indeks saham Asia pagi ini mengindikasikan bahwa minat pasar terhadap aset berisiko sedang positif.

"Dan ini bisa menahan pelemahan rupiah juga terhadap dolar AS," terangnya. 

Sedangkan dari dalam negeri, Ariston mengatakan Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data neraca perdagangan Indonesia. Menurutnya, jika neraca perdagangan kembali surplus maka akan bisa menahan pelemahan rupiah. 

Ekonom Perkirakan BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Adapun untuk hari ini mata uang rupiah terhadap dolar AS berpotensi melemah ke arah Rp 16.450. Sedangkan potensi support di kisaran Rp 16.350 per dolar AS.

Rupiah Dibuka Menguat Terdorong Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Ilustrasi uang rupiah

Bank Indonesia Catat Uang Beredar di Oktober 2024 Capai Rp 9.078,6 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Oktober 2024 sebesar Rp 9.078,6 triliun.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024