Jagadhita 2024 Tarik 33 Investor Garap 13 Proyek di Bali
- VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)
Bali – Bussiness matching yang terjadi sepanjang pelaksanaan Bali Jagadhita V tahun 2024 yang digelar oleh Bank Indonesia dan Pemprov Bali, menarik 33 investor untuk 13 proyek yang ditawarkan. Sedangkan, transaksi penjualan UMKM tercatat lebih dari Rp 527 juta.
Penjualan terdiri dari Ro 166 juta transaksi offline dan Rp 361 juta transaksi online. Bali Jagadhita bertujuan mendorong pemberdayaan UMKM, investasi berkelanjutan, dan pariwisata berkualitas.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali GA Diah Utari mengatakan, investor menunjukkan minat besar pada proyek di bidang kesehatan, energi, kawasan industri, dan transportasi.
"KEK Sanur yang dikembangkan khusus untuk kesehatan banyak dipuji sebagai terobosan pengembangan pusat layanan kesehatan dan pariwisata terpadu berstandar internasional," kata Diah Utari, Selasa, 18 Juni 2024.
Promosi perdagangan yang dibuka pada 11 Juni 2024 di Living World Mall Denpasar melibatkan 54 UMKM binaan dari Bali, 5 dari Nusa Tenggara Barat, dan 5 dari Nusa Tenggara Timur. Mereka berasal dari berbagai sektor yaitu makanan dan minuman, kriya, fesyen dan kopi.
Selama event, Bank Indonesia juga menggandeng instansi untuk membuka layanan publik serta masuk dalam festival perjalanan wisata Bali Beyond Travel Fair (BBTF).
Diah Utari menambahkan, Bali Jagadhita juga menghubungkan tiga desa wisata dan Asosiasi Agen Perjalanan Indonesia (ASITA).
"Untuk mengangkat potensi pariwisata desa dan memperkenalkan keunikan budaya Bali kepada wisatawan domestik dan internasional," ujarnya.
Bank Indonesia mempromosikan enam desa wisata binaan yaitu Taro, Penglipuran, Pemuteran, Sudaji, Tampaksiring, dan Duda. Desa wisata binaan Bank Indonesia melakukan business matching dengan 40 travel agen lokal maupun internasional.
"Ada 370 buyer dari 45 negara dan 282 seller dari 8 negara. Promosi dapat meningkatkan eksposur desa wisata ke pelaku industri pariwisata internasional," kata Diah.