Rampung Agustus 2024, Jokowi Pede Tanggul Rob Semarang Kuat 30 Tahun
- Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memproyeksi bahwa proyek Pengendalian Banjir dan Rob Tahap II di Semarang, Jawa Tengah, akan mampu menahan rob yang terjadi di kawasan tersebut dalam jangka waktu 30 tahun kedepan.
Hal itu diutarakan Presiden, usai melakukan peninjauan proyek Pengendalian Banjir dan Rob Tahap II serta Penataan Kawasan Kampung Nelayan Tambak Lorok di Provinsi Semarang, Jawa Tengah.
"Saya kira dalam jangka 30 tahun minimal bisa menahan rob yang terjadi. Saat ini baru dibangun, nanti kalau sudah rampung di bulan Agustus ini baru terlihat efektivitasnya," kata Jokowi dalam keterangannya, Selasa, 18 Juni 2024.
Presiden berharap, upaya pengendalian banjir dan rob di kawasan tersebut bisa benar-benar efektif. Sehingga dapat dijadikan percontohan bagi kawasan lain yang juga mengalami fenomena penurunan tanah (land subsidence), seperti misalnya Jakarta, Tegal, Pekalongan, Demak, termasuk Semarang.
“Kita lihat kalau sudah selesai efektivitas tanggulnya seperti apa. Nanti kalau memang baik, penataan kampung nelayan juga baik, akan kita jadikan duplikasi di daerah lain. Jadi paling tidak ada contohnya dulu," ujarnya.
Turut mendampingi Presiden Jokowi, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menjelaskan, proyek Pengendalian Banjir dan Rob di Kawasan Tambak Lorok Tahap II ini mulai dilaksanakan oleh Ditjen Sumber Daya Air pada tahun 2022, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 231,6 miliar.
Sementara, Penataan Kawasan Kampung Nelayan di Tambak Lorok dilaksanakan okeh Ditjen Cipta Karya mulai Mei 2017, dan selesai pada April 2019. Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk penataan kawasan tersebut sebesar Rp 45,6 miliar.
"Untuk kawasan seluas 56 hektare ini, kita lakukan penataan kawasan serta pengendalian banjir dan rob. Kita bangun tanggulnya sepanjang 3,6 km dan saat ini sudah tertutup semua. Sehingga tidak akan ada lagi banjir dan rob yang masuk di kawasan Tambak Lorok ini," kata Basuki.
"Seluruh progresnya sudah mencapai 85 persen. Nanti akan selesai semua pada Agustus 2024. Pembebasan lahannya dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang, dan pembangunan oleh Kementerian PUPR, jadi ada kolaborasi," ujarnya.