Saham Asia Kinclong Terdongkrak Wall Street Catatkan Rekor Tertinggi
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jakarta – Saham Asia-Pasifik di buka lebih tinggi pada perdagangan Selasa) menjelang keputusan Reserve Bank Of Australia (RBA) dan terpengaruh sentimen positif dari Wall Street.
Analis memproyeksikan RBA akan tetap mempertahankan suku bunga pada nilai 4,35 persen. Namun, investor masih menantikan keterangan secara tertulis terkait kebijakan moneter tersebut.
"Inflasi secara umum sedang menuju ke arah yang salah dan inflasi bersifat luas," ujar ING dalam catatan pratinjaunya, mengutip CNBC, Selasa, 18 Juni 2024.
Inflasi Australia merangkak naik hingga 3,8 persen pada bulan April yang menjadi level terendah sejak bulan Desember 2023 yang hanya di angka 3,4 persen.
"Hal yang paling penting adalah kita perlu melihat inflasi dari setiap bulannya memperlihatkan semakin melambat atau semakin melenceng pada paruh kedua tahun ini," jelas analis.
Saham S&P/ASX 200 berada di level 7.743, rebound dari penutupan Senin (17/6/2024) pada posisi 7.700,3.
Nikkei 225 Jepang menunjukkan pembukaan pasar yang lebih kuat. Di mana Chicago Futures berada di angka 38.495 dan Osaka Futures pada level 38.430. Nilai tersebut lebih tinggi dari penutupan hari sebelumnya yang berada di angka 38.102,44.
Indeks Hang Seng Hong Kong juga berada lebih tinggi yakni 18.018. Sementara hari sebelumnya, HSI berada di 187.936,12.
S&P 500 berhasil mencatatkan lonjakan rekor tertinggi di Wall Street yang melanjutkan kenaikan pekan lalu. The Indeks juga naik 0,77 persen dan berhasil menutup perdagangan pada 5.473,23.
Diikuti kecemerlangan Nasdaq Composite yang meroket 0,95 persen. Begitu juga dengan Dow Jones Industrial Average yang bertambah 0,49 persen sebagai penghentian kemerosotan selama empat hari beruntun.