Rupiah Tembus Rp16.300 per Dolar AS, Gubernur BI: Kan Stabil, Salah Satu yang Terbaik di Dunia

Rupiah melemah terhadap dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa

Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo buka suara soal nilai tukar rupiah yang pada perdagangan hari ini menembus Rp16.300 per dolar AS. Menurut dia, nilai tukar rupiah Rp16.300 per dolar AS masih stabil.

Menteri Maman Pastikan Kebijakan PPN Naik Jadi 12 Persen Tak Pengaruhi Kinerja UMKM

Perry mengatakan rupiah masih jadi salah satu yang terbaik di dunia. "Kan stabil. Itu salah satu yang terbaik di dunia," kata Perry di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 14 Juni 2024.

Menurut Perry, jika dibandingkan dengan negara lainnya. Kata dia, nilai tukar rupiah lebih baik bila dibandingkan mata uang Korea, Filipina, Thailand, dan Jepang.

50 Orang Terkaya di Indonesia 2024

"Rupiah Rp 16.300 tolong dilihat dari akhir tahun kemarin. Indonesia itu sangat rendah dan kalau dibandingkan dengan negara lain sangat. Lebih rendah dari negara lain," lanjut Perry.

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Diskon Listrik 50 Persen Awal 2025, YLKI: Dorong Daya Beli Masyarakat

"Bandingkan dengan Korea, bandingkan dengan peso (Filipina), bandingkan dengan bahkan Thailand, bandingkan dengan Jepang. Kita depresiasi kita adalah paling termasuk yang rendah dan stabil," jelas Perry.

Meski demikian, dia menuturkan pihaknya akan terus melakukan langkah-langkah untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Stabilisasi itu di antaranya sudah dilakukan BI dengan intervensi, hingga menarik portofolio asing

"Rupiah kita sangat stabil, salah satu yang terbaik di dunia. Dan, kita terus melakukan suatu langkah-langkah stabilisasi nilai tukar," ujarnya.

Dia menuturkan kondisi sekarang masih berjalan baik, stabil dan juga diapresiasi Presiden RI Jokowi.

"Banyak yang kita lakukan, antara lain intervensi. Kemudian, menarik portofolio asing ke dalam negeri sudah, IHSG. Semua berjalan baik, stabil dan sudah diapresiasi oleh Presiden," tutur Perry.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya