IHSG Diproyeksi Rawan Terkoreksi Jelang Ahkir Pekan, Intip Saham Berpotensi Cuan

Penutupan IHSG
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta–  Analisis memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten melemah hingga perdagangan Jumat. Tren koreksi merujuk posisi penutupan IHSG yang tergelincir 0,27 persen ke level 6.831 pada sesi penutupan Kamis (13/6/2024) sore. 

Analis PT MNC Sekuritas, T Herditya Wicaksana, mengatakan target penguatan IHSG yang diberikan telah tercapai namun masih didominasi volume penjualan sehingga masih rawan terjadi koreksi. 

"IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya menguji level 6.742 – 6.794 untuk membentuk wave [v] dari wave C dari wave (2). Apalagi jika nilai IHSG terjun di bawah 6.821," jelas Herditya. 

Herditya memperhitungkan IHSG mampu mencapai titik support di level 8.812 dan 6.760. Sementara area resisten pada level 6.932 dan 7.032.

IHSG melemah

Photo :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

Berdasarkan penjelasan riset harian tersebut, Herditya merekomendasikan saham cuan yang menarik untuk diperhatikan pelaku pasar.

PT Astra International Tbk (ASII)

Saham ASII mencatat kenaikan 2,29 persen menjadi 4.460 imbas munculnya volume penjualan. Jika saham sektor industri ini mampu mempertahankan posisi di atas titik stop loss-nya maka diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave 1.

Tambang dan Transportasi Jadi Sektor yang Paling Diminati Investor di Indonesia

Hal itu membuat Herditya menjadikan saham ASSI untuk dilakukan buy on weakness pada nilai 4.360-4.440. Dengan target harga pada level 4.510 dan 4.800. Sementara titik stop loss di bawah 4.290.

PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) 

IHSG Sesi I Koreksi 0,18 Persen, Saham GOTO hingga TOWR Melonjak

Meskipun terkoreksi 1,24 persen ke level 795, Herditya memilih saham ESSA sebagai rekomendasi saham cuan bagi para investor. Nilai pelemahan masih tertahan oleh MA20. Analis memproyeksikan posisi ESSA saat ini sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave C.

Pelaku pasar yang tertarik dengan saham ESSA disarankan melakukan transaksi pada harga rendah (buy on weakness) di kisaran 770-790. Dengan target harga yang diberikan, yakni 860 dan 905. Sedangkan titik terendah (stop loss) di angka 735.

Wow! Pelajar Tempati Urutan Kedua Investor Pasar Modal Indonesia, Tamatan SMA Paling Banyak

PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

Saham PTBA kinclong menguat 3,70 persen ke level 2.520 karena munculnya volume pembelian. Sepanjang PTBA tidak menyentuh batas dasar maka posisi PTBA saat ini sedang berada di awal wave [iii] dari wave 1.

Herditya menyarankan melakukan buy on weakness saham PTBA di kisaran 2.460-2.500. Dengan target harga yang diperkirakan mencapai level 2.550 dan 2.620. Sedangkan titik stop loss-nya adalah 2.420.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 

Terakhir, Herditya merekomendasikan saham UNVR sebagai saham potensial cuan. Saham UNVR bergerak mendatar di level 3.060. Ia mengungkapkan posisi UNVR sedang berada di awal wave [c] dari wave 2 dan masih rawan berbalik terkoreksi.

Meskipun begitu, saham UNVR diperkirakan mampu mencapai harga target di level 3.230 dan 3.390. Pelaku pasar bisa melakukan buy on weakness pada kisaran 2.730-2.970. Herditya mengatakan titik stop loss saham UNVR di bawah 2.650.


Artikel ini telah tayang pada Investortrust.id dengan judul, “Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Trading 14 Juni”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya