Angka Pengangguran Meningkat! 7 Perusahaan Ini PHK Massal di 2024
- Freepik
VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 7,20 juta orang pada Februari 2024. Angka yang fantastis itu diperkirakan akan meningkat, mengingat sejumlah perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada tahun 2024.
Perusahaan yang melakukan PHK secara massal ini datang dari latar belakang industri yang berbeda-beda. Langkah ini diambil oleh perusahaan-perusahaan tersebut sebagai respons terhadap dinamika ekonomi yang terus berubah dan tantangan bisnis yang semakin kompleks. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada karyawan yang kehilangan pekerjaan, tetapi juga mempengaruhi iklim bisnis dan sosial secara keseluruhan.
Alasan utama yang mendorong perusahaan untuk melakukan PHK massal adalah penurunan profit perusahaan. Banyak perusahaan menghadapi tekanan finansial yang signifikan akibat penurunan pendapatan, peningkatan biaya operasional, dan perubahan pasar yang tidak terduga. Dalam upaya untuk tetap bertahan dan menjaga kelangsungan bisnis, manajemen perusahaan seringkali terpaksa mengambil keputusan sulit untuk merampingkan tenaga kerja guna mengurangi beban biaya. Berikut 7 perusahaan yang melakukan PHK massal di tahun 2024!
1. PT Pos Indonesia
PT Pos Indonesia memulai langkah besar dengan menginvestasikan dana untuk teknologi robotik dan digitalisasi. Faizal Rochmad Djoemadi selaku Direktur Utama PT Pos Indonesia menjelaskan bahwa investasi ini dilakukan untuk mengurangi biaya tetap atau fixed cost, di mana pengeluaran paling besar digunakan untuk membayar gaji karyawan. Akibat kebijakan itu PT Pos Indonesia harus melakukan PHK massal kepada karyawannya.
"Mungkin ya terpaksa jadi kita akan tawarkan pensiun dini kepada karyawan yang terkena dampak dari otomatisasi dan digitalisasi. (PHK) nggak nggak masif, itu kan bertahap kira-kira seperti itu," tegasnya.
Lebih lanjut, Faizal berjanji PHK massal ini akan dilakukan secara bertahap dan perusahaan akan mengganti karyawan dengan merekrut sekitar 10 persen saja atau sekitar 100 sampai 150 karyawan baru.
2. TikTok
Menurut laporan dari The Information pada Kamis (23/5/2024), TikTok telah memberitahukan karyawan mereka tentang rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) yang signifikan di tim operasi dan pemasaran. Meskipun jumlah pasti pekerja yang akan terdampak belum diketahui, beberapa karyawan menyatakan bahwa PHK ini akan mempengaruhi sebagian besar dari sekitar 1.000 karyawan yang bekerja di bidang operasi pengguna global TikTok, konten, dan pemasaran.
3. Bata
PT Sepatu Bata Tbk. (BATA) menutup pabrik Purwakarta dan melakukan PHK massal akibat kerugian berulang dan penurunan permintaan produk.
Dalam laporan keuangannya, manajemen BATA menjelaskan bahwa keputusan untuk melakukan PHK di pabrik Purwakarta serta menutup pabrik tersebut diambil sebagai tanggapan terhadap kerugian yang terus terjadi selama empat tahun terakhir dan menurunnya permintaan produk yang diproduksi di pabrik tersebut.
Sebagai langkah awal, BATA telah menyelesaikan proses pemutusan kontrak kerja dan memberikan pesangon kepada karyawan yang terkena dampaknya sebesar Rp16,7 miliar hingga 15 Mei 2024.
4. PT Sri Rejeki Isman Tbk
PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex akan terus melakukan PHK secara bertahap hingga tahun 2025. Manajemen SRIL menyatakan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya SRIL untuk meningkatkan penjualan dan efisiensi biaya produksi.
Selain PHK, SRIL juga berencana mengembangkan produk-produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi atau yang disebut specialised product. SRIL akan terus memantau anggaran dan perbaikan sistem perusahaan.
5. Microsoft
Microsoft kembali melakukan PHK terhadap karyawannya di bisnis komputasi awan, Azure. Keputusan PHK ini menambah jumlah PHK di industri teknologi selama enam bulan pertama tahun 2024. PHK ini berdampak pada tim Azure for Operators dan Mission Engineering yang merupakan bagian dari organisasi yang dibentuk untuk menangani proyek-proyek besar Microsoft.
Sebelumnya, pada bulan Januari, Microsoft telah memberhentikan 10.000 karyawan. Kini, perusahaan multi nasional itu kembali memangkas 1.900 karyawan dari divisi Activision Blizzard, Xbox, dan Zenimax.
6. Google
Setidaknya terdapat 100 karyawan dari berbagai tim di unit cloud Google terkena PHK. Sebelumnya, beberapa dari mereka yang kehilangan pekerjaannya pernah bekerja di acara tahunan Google Cloud Next yang diadakan pada pertengahan April 2024.
Google memberitahu karyawannya tentang pemangkasan di unit cloud yang menyebabkan hilangnya peran dalam penjualan, konsultasi, strategi pasar, operasi dan teknik. PHK ini dilakukan secara bertahap di seluruh tim untuk lebih menyelaraskan organisasi memasuki pasar.
7. Tokopedia
Berdasarkan laporan Bloomberg, induk perusahaan TikTok, ByteDance, dilaporkan akan melakukan PHK terhadap 450 karyawan di Tokopedia. PHK ini akan menargetkan sekitar 9 persen dari total karyawan Tokopedia dan rencananya akan dimulai pada Juni 2024.
Jumlah pasti karyawan yang akan terkena PHK masih dalam pembahasan dan dapat berubah mengikuti perkembangan kondisi. ByteDance menyebutkan akan mengurangi staf di berbagai tim di sektor e-commerce, termasuk periklanan dan operasional dengan tujuan untuk mengeliminasi fungsi yang duplikat.