Diganti Robot, Posisi Ini Bakal Kena PHK Massal oleh PT Pos Indonesia

Pos Indonesia menyalurkan bansos PKH dan sembako triwulan I 2024
Sumber :
  • Pos Indonesia

VIVA – PT Pos Indonesia memulai langkah besar dengan menginvestasikan dana untuk teknologi robotik dan digitalisasi. Menurut pihak PT Pos Indonesia, langkah ini diambil sebagai strategi untuk meningkatkan efisiensi perusahaan di masa depan.

Boeing PHK Besar-Besaran, Pecat Lebih dari 2.000 Pekerja

"Processing di Surabaya dan Jakarta, kita sudah menggunakan robotik,” ujar Faizal Rochmad Djoemadi selaku Direktur Utama PT Pos Indonesia di Jakarta pada Kamis, 13 Juni 2024, dikutip dari Antara.

Faizal menjelaskan bahwa investasi ini dilakukan untuk mengurangi biaya tetap atau fixed cost, di mana pengeluaran paling besar digunakan untuk membayar gaji karyawan.

PPN Naik Jadi 12 Persen di 2025, Buruh Sebut Bakal Tingkatkan Potensi PHK

“Penggunaan robotik dan digitalisasi kita perluas, supaya apa, dengan robot kan lebih efisien, kerja 24 jam, tidak ada salah sortir karena human error, tidak ada rusak karena barang dilempar-lempar," ungkapannya.

Lebih dari 1.000 karyawan PT Pos Indonesia akan pensiun. Beberapa karyawan yang pensiun itu merupakan karyawan yang diminta pensiun dini.

Kinerja Keuangan Anjlok, Pizza Hut Tutup Puluhan Gerai di RI dan PHK 371 Karyawan

"Mungkin ya terpaksa jadi kita akan tawarkan pensiun dini kepada karyawan yang terkena dampak dari otomatisasi dan digitalisasi. (PHK) nggak nggak masif, itu kan bertahap kira-kira seperti itu," tegasnya.

Lebih lanjut, Faizal berjanji PHK massal ini akan dilakukan secara bertahap dan perusahaan akan mengganti karyawan dengan merekrut sekitar 10 persen saja atau sekitar 100 sampai 150 karyawan baru.

"Sekitar 100-150 orang saja, kita rekrut langsung yang sarjana, sedangkan yang karyawan seperti jaga loket, yang antar kita ganti dengan kemitraan. Jadi polanya bukan karyawan tetap atau karyawan kontrak, tapi melalui kemitraan, sangat efektif dan itu yang menyelamatkan kita," ucapnya.

Penyaluran bansos PT Pos Indonesia (Persero)

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Posisi pertama yang akan mengalami PHK adalah petugas sortir. Sistem kerja sortir manual akan digantikan oleh robot, sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan mengadopsi teknologi modern. 

"Ya tadi ya. Terutama robotik tadi kan untuk sortir. Ya posisi orang-orang yang biasanya melakukan sortir," ungkapnya.

Dengan investasi menggunakan teknologi robotik tersebut, diharapkan proses sortir akan menjadi lebih cepat dan akurat, sehingga dapat mendukung kinerja PT Pos Indonesia dalam jangka panjang.

Menurut Faizal, investasi dalam bidang robotik dan digitalisasi memerlukan biaya yang sangat signifikan. Sehingga, ia memproyeksikan bahwa pendapatan perusahaan pada tahun 2024 tidak akan sebaik tahun sebelumnya, di mana pada semester pertama mampu mencatatkan pendapatan hingga Rp2,41 triliun. Namun, Faizal yakin bahwa investasi ini akan memungkinkan perusahaan untuk bertahan dan berkembang dalam jangka panjang, ia juga percaya bahwa dengan adanya robot, perusahaan plat merah ini akan bekerja lebih efisien.

"Jadi dengan investasi di robotik, digitalisasi yang cukup memakan dana yang besar, itu akan mengurangi profitabilitas kita di tahun ini. Tapi mudah-mudahan dalam jangka panjang, karena lebih efisien di cara mengoperasikan perusahaan ini, jadi jangka panjang nanti kembali lagi profit-nya," kata Faizal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya