Penguatan Rupiah Pagi Ini Dihantui Sikap The Fed Enggan Pangkas Suku Bunga

Rupiah melemah terhadap dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Kamis, 13 Juni 2024. Rupiah tercatat menguat sebesar 10 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp 16.285 per dolar AS. 

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 16.297 per dolar AS. 

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS. Hal ini seiring dengan sikap the Fed yang enggan memangkas suku bunga acuannya.

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

"Ada potensi rupiah masih melemah hari ini terhadap dolar AS setelah sikap the Fed semalam yang terlihat enggan untuk memangkas suku bunga acuannya, dan melihat tingkat inflasi AS masih belum menuju ke target 2 persen," kata Ariston kepada VIVA Bisnis Kamis, 13 Juni 2024. 

Ariston menuturkan, proyeksi the Fed yang baru saja dirilis juga memperlihatkan bahwa suku bunga acuan AS dipangkas hanya sebesar 25 basis poin di 2024. Artinya pemangkasan hanya dilakukan sekali pada tahun ini.

ilustrasi uang dolar

Photo :
  • vstory

"Ini lebih rendah dari perkiraan yang beredar di pasar yang dua kali di tahun ini. Sikap the Fed ini bisa mendorong penguatan dolar AS lagi terhadap nilai tukar lainnya," jelasnya

IHSG Dibuka Menguat Usai BI Tahan Suku Bunga Acuan 6%

Adapun untuk hari ini Ariston memperkirakan, peluang pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ke arah Rp 16.350. Sementara potensi support di sekitar Rp 16.250.

AS Lagi-lagi Memveto Rancangan Resolusi DK PBB soal Gencatan Senjata di Gaza
Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina

Eskalasi perang Rusia vs Ukraina yang makin memanas jadi pemicu rupiah bisa melemah. Apalagi, ada ancaman Rusia yang siap gunakan nuklir.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024