Pasar Saham Asia Kinclong di Zona Hijau Usai The Fed Pertahankan Suku Bunga

Ilustrasi investasi
Sumber :
  • Freepik

Jakarta –  Saham Asia-Pasifik diproyeksikan akan menguat selama perdagangan Kamis (13/6/2024). Kondisi itu karena The Fed mengumumkan tetap mempertahankan suku bunga Federal Funds sebesar 5,25 persen sampai 5,5 persen.

The Fed mengubah dot plot dan memperkirakan hanya ada satu kali penurunan suku bunga pada tahun ini.  Frekuensi itu lebih sedikit dari tiga pemotongan suku bunga yang diproyeksikan pada bulan Maret.

Dot plot dinilai sebagai indikasi penurunan yang lebih agresif pada tahun 2025 mendatang. Diperkirakan nantinya akan da empat kali penurunan suku bunga dengan total presentasi lebih besar bahkan tiga kali lipat.

Pasar modal Asia-Pasifik membuka perdagangan dengan sumringah. S&P/ASX 200 Australia berada lebih tinggi ke level 7.782. Pada penutupan kemarin nilai saham ini di angka 7.715,5.

Pasar saham China jatuh. (BBC)

Photo :

Nikkei 225 Jepang ikut menguat saat pembukaan pasar. Kontrak berjangka Chicago di level 39.165 sementara OSka pada 39.200. Sebelumnya berada pada area 38.876,71. Indeks Hang Seng Hong Kong juga naik lebih tinggi dari 17.397,84 menjadi 18.035. 

Alasan The Fed tidak menaikkan suku bunga karena inflasi telah menurun selama setahun terakhir meskipun nilainya masih tinggi. Pada pertemuan dipaparkan bahwa adanya sedikit kemajuan dalam upaya mewujudkan inflasi 2 persen yang ditetapkan oleh Komite dalam beberapa bulan terakhir.

Fed Pangkas Suku Bunga, Rupiah Ambruk ke Level Rp 16.234 Per Dolar AS Pagi Ini

Tingkat inflasi bulan Mei tidak berubah dibandingkan bulan April, yakni naik 3,3 persen tahun ke tahun (YoY) dan tetap datar setiap bulannya. Keputusan The Fed lantas menjadi sentimen baik untuk pasar Amerika Serikat (AS) dan global. 

Tiga indeks utama pada AS menguat sebagai respons penetapan suku bunga dan laporan inflasi bulan Mei. S&P 500 melejit dengan peningkatan tertinggi untuk pertama kalinya. Berhasil menutup perdagangan Rabu di angka 5.400.

Tok! The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan 25 bps, Bursa Asia Seketika Runtuh

Nasdaq Composite menguat 1,53 persen dan ikut mencatatkan rekor. Indeks pasar juga naik 0,85 persen dan ditutup di angka 5.421,03. Sayangnya Dow Jones Industrial Average mengalami koreksi 0,09 persen.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi hingga Inflasi Dipastikan Terjaga PPN Jadi 12 Persen, Sistem Perpajakan Makin Kuat

Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang berlaku mulai 1 Januari 2025 mendapat sorotan dari masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024