IHSG Masih Dibayangi Koreksi, Intip Saham Berpotensi Cuan

Pergerakan IHSG (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

Jakarta  – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,38 persen ke level 6.850 pada penutupan perdagangan Rabu (12/6/2024). Lantaran adanya peningkatan volume penjualan dari pelaku pasar

IHSG Terbang ke Level 7.195, Sederet Saham Ini Kinclong

Analis PT MNC Sekuritas, T Herditya Wicaksana, mengungkapkan posisi IHSG sukses merayap hingga area support di level 6.843. Ia pun memperkirakan tren koreksi IHSG masih berlanjut pada perdagangan Kamis (13/6/2024). 

Herditya memperhitungkan kerentanan lesunya IHSG menguji level 6.742-6.794 untuk membentuk wave [v] dari wave C dari wave (2). Namun, analis menyampaikan adanya potensi kenaikan jangka pendek untuk menguji level 6.863-6.890.

IHSG Ditutup Menguat pada Sesi I, Saham GOTO hingga UNVR Jadi Top Gainers

Dengan area support IHSG pada level 6.812 dan 6.760. Sementara titik resistance pada level 6.932 dan 7.032.

Pergerakan IHSG

Photo :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
Dibuka Menghijau, IHSG Berpotensi Bergerak Sideways Hari Ini

Melihat adanya angin segar yang akan terjadi di pasar saham, berikut beberapa rekomendasi saham yang menarik untuk dicermati pelaku pasar. 

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) 

Di tengah berita Muhammadiyah menarik sahamnya, saham BRIS menarik untuk diperhatikan pada perdagangan hari ini. Saham BRIS tergelincir 0,92 persen menjadi 2.150. Herditya memproyeksikan BRIS berada di akhir wave [v] dari wave C dari wave (4) sehingga koreksi BRIS akan relatif terbatas dan berpeluang menguat.

Pelaku pasar disarankan melakukan buy on weakness pada harga 2.030 sampai 2.120. Dimana nantinya target nilai saham BRIS berpotensi mencapai 2.250-2.380. Sementara titik stop loss di level 1.995.

Ilustrasi IHSG.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

PT Dunia Delta Makmur Tbk (DOID)

Meningkatnya volume pembelian membuat saham DOID ikut melejit ke level 510. Herditya menjelaskan posisi DOID sedang berada di akhir wave (a) dari wave [b]. Artinya kemungkinan terjadi koreksi relatif terbatas dan berpeluang menguat untuk membentuk wave (b).

mengetahui akan adanya kenaikan maka pelaku pasar dapat membeli saham DOID pada harga rendah atau buy on weakness di rentang 490 sampai 500. Analis memperhitungkan target nilai saham mencapai angka 545 dan 555. Sedangkan, titik stop loss di bawah 482.

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

Saham TLKM menyusul penguatan 1,39 persen ke level 2.920 imbas meroketnya jumlah pembelian. Pergerakan masih tertahan oleh MA20 sehingga analis memprediksikan posisi TLKM berada diakhir wave [ii] dari wave 1. Sehingga memungkinkan adanya kemerosotan tipis yang relatif terbatas.

Analis memberikan target yang bisa dicapai saham TKLM pada level 3.010 dan 3.190. Pelaku pasar bisa melakukan buy on weakness pada nilai 2.870-2.910. Dimana titik stop loss di bawah 2.720.

PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA)

Saham SMGA melemah 1,12 persen ke nilai 88 disertai volume penjualan. Herditya membeberkan posisi SMGA saat ini sedang berada pada bagian dari wave [y] dari wave B. Jadi masih rawan melanjutkan koreksi terlebih dahulu sebelum nantinya mencapai nilai target di level 93 dan 102. 

Pelaku pasar disarankan membeli saat harga saham turun (buy on weakness), yakni kisaran 78-87. Dengan titik stop loss-nya 72.

Artikel ini telah tayang d InvestorTrust dengan judul, “Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Trading 13 Juni”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya