IHSG Masih Lesu Lanjutkan Tren Koreksi, Intip Potensi Profit dari Saham-saham Ini
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Selasa kemarin sore tergelincir 0,95 persen ke level 6.885 imbas volume penjualan dari pelaku pasar. Analis PT MNC Sekuritas, T Heditya, mengungkapkan IHSG masih rawan koreksi pada perdagangan hari ini.
Herditya menjelaskan bahwa IHSG berada pada bagian dari wave [v] dari wave C dari wave (2). Sehingga harus waspada terjadi penurunan ke level 6.742-6.794. Kondisi tersebut akan terjadi jika nilai IHSG mampu mencapai 6.846 melebihi titik support.
Berdasarkan riset hariannya, Herditya menyampaikan target support IHSG berada di angka 6.83 dan 6.812. Sementara titik resistance pada level 7.032 dan 7.149.
Drai analisa tersebut, ia memilih beberapa saham potensi profit yang menarik untuk dicermati trader pada perdagangan hari ini. Berikut rekomendasi saham dari analis.
PT Elnusa Tbk (ELSA)
Meskipun adanya volume penjualan, saham ELSA berhasil menguat 0,49 persen ke angka 412. Selama saham ELSA berada di atas area stop loss, saham akan mendatangkan income. Herditya memperkirakan posisi saham berada berada pada bagian dari wave [ii] dari wave C.
Analis merekomendasikan investor melakukan pembelian saat harga turun (buy on weakness) tepatnya di level 408-412. Dimana target harga bisa mencapai 426 dan 434. Sementara titik stop loss di bawah 404.
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
Kemunculan volume penjualan menyebabkan saham KLBF turun 2,51 persen ke 1.555. Sejalan dengan IHSG, analis memperhitungan saham KLBF juga rawan terjadi koreksi. Hal itu karena posisinya berada di awal wave B dari wave (B).
Meskipun demikian, saham KLBF menarik untuk dicermati dan melakukan buy on weakness ketika nilainya berkisar 1.470-1.525. Investor berpotensi menghasilkan cuan karena analis memproyeksikan target harga mencapai 1.620 dan 1.715. Sementara titik stop loss di bawah 1.405.
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
Saham MBMA melejit 6,14 persen dengan kokoh di level 605 imbas maraknya volume pembelian. Meskipun penguatan masih tertahan oleh MAS20. Selama saham MBMA masih bergerak fluktuatif di atas batas stop loss, saham ini bisa mendatangkan keuntungan.
Herditya mengatakan posisi MBMA saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave 3. Saham ini layak untuk buy on weakness. Ia menargetkan harga saham selama perdagangan mencapai 635 dan 690. Sedangkan nilai stop loss di bawah 555.
PT Timah Tbk (TINS)
Saham TINS tersungkur 0,59 persen ke area 840 sebagai dampak pelepasan dari pelaku pasar. Pergerakan saham TINS belum mampu menembus area MA60. Analis menyampaikan posisi saham TINS sedang berada di awal wave (c) dari wave [b].
Herditya menyarankan investor melakukan spec buy selama mampu mempertahankan posisi di atas nilai stop loss-nya. Spec buy bisa dilakukan saat berada di level 820-840. Dimana target harga yang bisa diraih saham TINS adalah 930 dan 1.010. Sementara, titik stop loss-nya di bawah 805.
Artikel ini telah tayang di InvestorTrust dengan judul, “Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Trading 12 Juni”