Digitalisasi Dongkrak Kualitas Layanan dan Bikin Operasional Organisasi Lebih Efisien
- iferu
Jakarta – Inovasi digital juga memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pengelolaan organisasi dan keanggotaan. Hal tersebut pun menjadi potensi bisnis tersendiri.
Chief Executive Officer SoFund, Marcell Stephano, menjelaskan bahwa di tengah kemajuan teknologi yang pesat, masih banyak organisasi di Indonesia yang belum mampu memanfaatkan digitalisasi secara optimal.
Selama ini, pengelolaan keanggotaan organisasi atau asosiasi dilakukan secara konvensional, yang sering kali memunculkan berbagai masalah seperti ketidaksesuaian data dan data ganda. Tantangan ini menjadi perhatian khusus bagi organisasi yang berupaya menciptakan ekosistem kelembagaan yang efisien dan modern.
"Sebagai platform digital, SoFund hadir menawarkan solusi melalui fitur-fitur canggih yang dapat meningkatkan kualitas organisasi, terutama dalam pengelolaan keanggotaan," kata Marcell, dikutip dari keterangannya, Selasa, 11 Juni 2024.
Dia menjelaskan, aplikasi digital SoFund dilengkapi dengan berbagai fitur andal seperti Kartuku, Iuran, News, dan Advertising. Fitur-fitur ini merupakan bagian dari tahap pengembangan SoFund untuk tahap pertama dan kedua.
Marcell memberikan contoh salah satu organisasi yang telah bermitra dengan SoFund, yaitu organisasi ketenagakerjaan dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Sebelumnya, pengelolaan keanggotaan organisasi ini masih dilakukan secara konvensional.
Dengan bermitra dengan SoFund, organisasi tersebut kini dapat dengan mudah mendigitalisasi database anggotanya. "Melalui fitur-fitur SoFund, organisasi diharapkan dapat menjadi lebih berkualitas dan berdaya di era digital dengan pengelolaan anggota secara digital yang lebih sistematis," jelasnya.
Selain itu, SoFund juga memungkinkan aktivitas organisasi seperti iuran dilakukan secara daring, membuat pencatatan keuangan menjadi lebih efisien. Iuran bulanan yang sebelumnya dilakukan secara konvensional kini dapat terdigitalisasi secara konkret, dengan setiap anggota terdaftar by name by address.
"Setiap anggota memiliki kartu keanggotaan melalui fitur 'Kartuku'. Dengan demikian, data ganda anggota dapat diminimalisasi. Kinerja SoFund sendiri dijalankan antara SoFund dan pihak organisasi, bukan langsung dengan anggota," tambah Marcell.
Dengan digitalisasi, organisasi tidak hanya dapat mengatasi permasalahan terkait pengelolaan data keanggotaan, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan mereka. Hal ini menjadi langkah penting bagi organisasi untuk tetap relevan dan kompetitif di era digital yang terus berkembang.
Dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang, SoFund berkomitmen untuk terus berinovasi dan menyediakan fitur-fitur baru yang dapat membantu organisasi di seluruh Indonesia untuk mencapai efisiensi dan kualitas yang lebih tinggi dalam pengelolaan keanggotaan dan operasional mereka.