Perbaiki Keuangan Haji, BPKH Bakal Kelola Hotel di Arab Saudi Buat Jemaah RI
- Istimewa
Jakarta - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui anak usahanya, yakni BPKH Limited bakal mengelola sejumlah hotel di Arab Saudi pada tahun depan, yang diperkirakan akan mampu melayani hingga 10 ribu jemaah haji Indonesia.
Direktur BPKH Limited, Sidiq Haryono mengatakan investasi pada akomodasi hotel telah menjadi prioritas, supaya Pemerintah Indonesia tidak hanya menjadi konsumen.
"Pengelolaan atas hotel saat ini menjadi prioritas utama dari BPKH Limited, bagaimana BPKH Limited ini bisa menciptakan price control," kata Sidiq dalam keterangannya pada Senin, 10 Juni 2024.
Dengan terus naiknya harga hotel di Arab Saudi tiap tahun, kata dia, maka apabila Indonesia tidak memiliki investasi pada sektor hotel tentunya para jemaah haji dan Pemerintah Indonesia hanya akan terus-menerus menjadi konsumen. "Dan itu sangat rentan bagi sustainabilitas keuangan haji," ujarnya.
Sidiq menambahkan, pengelolaan hotel di Arab Saudi akan dilakukan secara bertahap mulai tahun depan. Dia pun menargetkan agar bisa memenuhi kebutuhan 10 persen dari komponen biaya akomodasi hotel.
"Saat ini 170 hotel di Makkah, kami mengharapkan tahun depan kita bisa memiliki hotel yang dikelola sendiri oleh BPKH Limited dengan kapasitas paling tidak 10 ribu jemaah haji," kata Sidiq.
Lebih lanjut, Sidiq menjelaskan bahwa memiliki hotel sendiri itu maksudnya bukan membangun hotel di Arab Saudi. Karena selain biayanya sangat mahal, secara perundang-undangan di Arab Saudi hal itu juga tidak memungkinkan.
"Dalam kajian analisa kita, kita memiliki enam model bisnis di akomodasi perhotelan, dan dari enam model bisnis tersebut bervariasi tingkat risiko dan return-nya. Tetapi kita akan lebih memfokuskan yang pertama," ujar Sidiq.
Dia memastikan, model bisnis perhotelan yang mungkin diterapkan adalah kontrak jangka panjang hotel selama musim haji. Sehingga, pengelolaan gedung dan manajemen, dikelola oleh BPKH Limited.
"Bangunan itu kita kelola sendiri dengan operator. Manajemen hotel kita kelola sendiri, sehingga bisa menciptakan hotel yang berkuasa untuk warga Indonesia dan secara benefitnya juga cukup bagus. Ditambah lagi nilai investasinya masih acceptable, masih memungkinkan," ujarnya.