Rupiah Nyaris Sentuh Rp 16.300 per Dolar AS, Jokowi Sebut Masih di Posisi yang Baik
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal nilai tukar rupiah yang nyaris menyentuh level Rp 16.300 per dolar AS dalam beberapa waktu terakhir. Presiden mengatakan, tekanan dolar AS terhadap mata uang Garuda itu nyatanya juga dialami oleh mata uang-mata uang dari negara lain, dan bukan hanya terhadap Rupiah saja.
"Semua negara sekarang ini mengalami hal yang sama, tertekan oleh yang namanya dolar, kursnya," kata Jokowi di kawasan Senayan, Jakarta, Senin, 10 Juni 2024.
Kepala Negara menambahkan, hal itu tak lain disebabkan oleh adanya ketidakpastian global, yang saat ini tengah menghantui semua negara di dunia. Meski demikian, Jokowi menilai bahwa kurs Rupiah di kisaran Rp 16.200-Rp 16.300 per dolar AS, masih berada dalam level atau posisi yang baik.
"Ketidakpastian global sekarang ini memang menghantui semua negara. Tapi menurut saya, kalau (kurs Rupiah) masih di angka 16.200 atau 16.300, itu masih di posisi yang baik," ujarnya.
Diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Senin, 10 Juni 2024. Rupiah tercatat melemah sebesar 94 poin atau 0,58 persen, ke posisi Rp 16.289 per US$.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) terakhir atau kemarin sore, Rupiah dipatok di angka Rp 16.218 per dolar AS. Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS pada hari ini.
"Rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS setelah data tenaga kerja AS versi pemerintah bulan Mei yaitu data Non Farm Payrolls dan data upah rata-rata per jam menunjukkan hasil yang lebih bagus dari proyeksi pasar," kata Ariston kepada VIVA Bisnis Senin, 10 Juni 2024.