Kinerja Ekonomi Global di Bawah Ekspektasi, OJK Pastikan Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar mengungkapkan, kinerja keuangan sektor jasa keuangan terjaga stabil. Meskipun ada ketidakpastian global hingga kinerja perekonomian global yang masih di bawah ekspektasi. 

OJK Ungkap Peringkat Corporate Governance RI di Asean Masih Posisi 5

Hal ini disampaikan Mahendra dalam konferensi pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Mei Tahun 2024.

"Rapat komisioner bulanan pada 29 mei 2024 menilai sektor jasa keuangan terjaga stabil. Yang didukung oleh tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas memadai di tengah ketidakpastian global akibat masih tingginya tensi geopolitik, potensi meluasnya perang dagang, serta kinerja perekonomian global yang masih di bawah ekspektasi," kata Mahendra Senin, 10 Mei 2024.

Mencapai Kebebasan Finansial Lebih Cepat dengan Prinsip FIRE (Financial Independence, Retire Early)

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Mahendra menuturkan, saat ini tensi perang dagang kembali meningkat. Hal ini diakibatkan karena kenaikan tarif AS dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China. Produk ini di antaranya green teknologi, IT, hingga baja besi. 

7 Strategi Cerdas untuk Mengubah Krisis Ekonomi 2025 Menjadi Peluang

"Di AS tekanan inflasi kembali mereda di tengah moderasi pasar tenaga kerja dan kinerja sektor riil. Sehingga mendorong meredanya tekanan di pasar keuangan global," jelasnya.

Sektor Jasa Keuangan

Photo :
  • vstory

Sementara itu, Mahendra menyebut otoritas moneter di Eropa diperkirakan akan lebih akomodatif untuk mendorong perekonomian yang lemah di tengah tingkat inflasi yang terus mereda.

Di sisi lain, Mahendra menyebut pertumbuhan ekonomi domestik kuartal I-2024 tercatat lebih dari ekspektasi pasar. Ini didorong oleh pengeluaran pemerintah, lembaga non profit yang melayani rumah tangga yang mana seiring dengan periode Pemilu, gaji ke-13, pembayaran THR, hingga faktor Ramadhan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya