Pemilu Berjalan Lancar, OJK Ungkap Bukti Minat Investasi Mulai Meningkat

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara.
Sumber :
  • Raden Jihad Akbar/VIVA.

Batam – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa penyaluran kredit utamanya kredit korporasi meningkat saat ini. Dinamika politik yaitu pemilu 2024 yang telah berakhir memberikan hasil menghembuskan sentimen positif terhadap dunia usaha.

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara menjabarkan Berdasarkan data OJK per April 2024, pertumbuhan kredit korporasi secara nasional mencapai 18 persen (year on year/yoy). Nilai tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan total pertumbuhan kredit keseluruhan yaitu 13,09 persen (yoy).

"Kredit korporasi 18 persen, sebenarnya minat orang melakukan investasi sudah mulai baik, karena sudah ada Pemilu dan lainnya, Pemilu juga berjalan oke," ujar Mirza saat Focus Group Discussion dengan redaktur media massa di Batam, Sabtu, 8 Juni 2024.

OJK Pastikan UMKM yang Utangnya Dihapus karena Masuk Kriteria PP 47/2024 Keluar dari Daftar Hitam SLIK

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Mirza menilai, situasi kinerja bisnis saat ini sudah kembali seperti sebelum COVID-19. Karena itu dia optimistis investasi akan semakin deras masuk ke Indonesia.

Dukung Kesuksesan UMKM, Putri Otonomi Indonesia Tonjolkan Kearifan Lokal di Tengah Tren Global

"Jadi perusahaan mengeluarkan capital expenditure perlu kredit dari bank, makanya tinggi. Menurut saya ini menunjukkan ekonomi recovery," kata dia. 

Meski begitu, Mirza mengatakan kredit UMKM yang masih melambat. Per April 2024, kredit UMKM tumbuh 7,3 persen (yoy). Sementara itu, kredit konsumsi tumbuh 10,34 persen (yoy).

Ilustrasi kredit

Photo :
  • duitpintar.com

 "UMKM tumbuhnya agak lambat 7,3 persen. UMKM ini ada pelemahan di level yang bawah." jelasnya. 

Secara keseluruhan, Mirza optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini 5 persen dan 5,06 persen di tahun 2025, sesuai dengan proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF).

"Ini suatu pertumbuhan yang strong," tambahnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya