Erick Thohir Targetkan Setoran Dividen BUMN di 2024 Naik Jadi Rp 85 Triliun

Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Jumat, 7 Juni 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menargetkan di tahun 2024,  perusahaan pelat merah bisa menyetorkan dividen hingga mencapai sebesar Rp 85 triliun kepada Negara.

Striker Timnas Indonesia Tumpul, Cristian Gonzales Ajukan Diri ke Erick Thohir

Dia memastikan, target setoran dividen kepada Negara itu masih lebih besar dari realisasi setoran dividen pada tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 81 triliun.

"Di tahun ini kita merencanakan (setoran) dividen (kepada Negara), yang ditargetkan kurang lebih Rp 85 triliun, naik dari Rp 81 triliun," kata Erick saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Juni 2024.

Ministers of SOEs and PPPA Collaborate to Strengthen Public Services

Gedung Kementerian BUMN.

Photo :
  • Wikagedung.co.id

Karenanya, Erick menegaskan bahwa upaya merealisasikan target setoran dividen di tahun 2024 tersebut, tentunya memerlukan pengawasan dari Kementerian BUMN sebagai pihak pemegang saham.

Ketum PSSI Erick Thohir Bongkar Penyebab Jay Idzes Cs Mau Bela Timnas Indonesia

Sehingga, lanjut Erick, Kementerian BUMN pun memerlukan anggaran yang cukup, untuk menjalani tugas pengawasan kepada perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut.

Dia pun berharap bahwa pihak Komisi VI DPR RI dapat memberikan dukungan penuh, bagi pagu anggaran tahun 2025 Kementerian BUMN.

Apalagi, pihak Kementerian Keuangan sendiri telah menetapkan pagu indikatif Kementerian BUMN di tahun 2025 hanya sebesar Rp 277 miliar.

Angka itu diketahui lebih rendah 16 persen dari pagu anggaran tahun 2023, serta lebih kecil 10 persen dari pagu anggaran 2024 yang berada di posisi Rp 284 miliar.

"Terima kasih atas dukungan Komisi VI DPR RI yang bisa mendorong adanya penambahan kurang lebih Rp 66 miliar yang bisa kita dapatkan. Sehingga pagu indikatif yang kita harapkan di tahun 2025 itu di angka Rp 344 miliar," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya