Bukit Asam Bagikan Dividen Rp 4,58 Triliun Hari Ini

Produksi Batu Bara di Bukit Asam.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Jakarta – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membagikan dividen tunai sebesar Rp 4,58 triliun atau Rp 397,712 per lembar saham dari kinerja tahun buku 2023. Hal ini sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2023.

Resource Alam (KKGI) Tebar Dividen Interim Rp15 per Saham, Catat Jadwalnya!

"Sesuai keputusan RUPST untuk Tahun Buku 2023 yang digelar pada 8 Mei 2024, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membagikan 75 persen laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku 2023 sebagai dividen," kata Corporate Secretary Bukit Asam Niko Chandra dalam keterangannya, Jumat, 7 Juni 2024.

Niko mengatakan, dividen tunai dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan pada 22 Mei 2024 atau recording date.

Raih Dana Segar Rp 4,15 Triliun dari IPO, MR DIY Genjot Ekspansi hingga Papua

Adapun sepanjang tahun 2023, PTBA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 38,49 triliun, sehingga mampu mencetak laba bersih Rp 6,11 triliun.

"Pencapaian positif ini merupakan hasil dari upaya perseroan dalam meningkatkan kinerja operasional sepanjang 2023," ujarnya.

Ekspor Batu Bara dan Besi-Baja RI Moncer di November 2024, CPO dan Turunannya Anjlok

Konferensi Pers Kinerja Perseroan Tahun Buku 2023 PT Bukit Asam Tbk

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Dia menjelaskan, total produksi dan pembelian batu bara PTBA pada Januari-Desember 2023 mencapai 41,94 juta ton, tumbuh 13 persen dibanding tahun 2022 yang sebesar 37,14 juta ton. Capaian produksi tersebut berhasil melampaui target sebesar 41,04 juta ton yang ditetapkan pada awal tahun 2023.

Niko menuturkan, kenaikan produksi ini juga diikuti dengan peningkatan volume penjualan batu bara menjadi 36,97 juta ton, naik 17 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 15,57 juta ton atau naik 25 persen dibanding tahun 2022. Sementara penjualan domestik tercatat sebesar 21,40 juta ton atau tumbuh 12 persen secara tahunan.

"Hal ini menjadi modal bagi perseroan untuk terus menjalankan operasional bisnis secara berkelanjutan," imbuhnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya