Saham-saham yang Diproyeksi Menguat saat IHSG Dibayangi Tren Koreksi

Ilustrasi pergerakan saham.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Jakarta – Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses menguat saat penutupan perdagangan Kamis (6/6/2024). Namun, analisi menilai IHSG masih melorot sehingga rawan koreksi hingga akhir minggu ini, Jumat (7/6/2024).

Munculnya volume pembelian menyebabkan IHSG berhasil menutup perdagangan di level 6.974 atau naik 0,39 persen.

Melansir Investotrust, Analis PT MNC Sekuritas Muhammad Wafi menyebabkan posisi IHSG diproyeksikan sedang berada di awal wave [v] dari wave C dari wave (2). Posisi itu yang membuat IHSG dinilai rawan koreksi.

“Artinya IHSG rawan meneruskan tren koreksi untuk menguji rentang area 6.884 – 6.900 sekaligus menutup gap,” jelas Wafi.

Analis menargetkan titik support IHSG berapa di level 6.926 dan 6.886. Sedangkan nilai resistance pada area 7.149 dan 7.171.

Ilustrasi papan saham IHSG.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Meskipun IHSG diproyeksikan tetap merosot, beberapa saham justru menguat dan menarik untuk diperhatikan para trader selama perdagangan hari ini. Analis memberikan rekomendasi saham potensial memperoleh keuntungan. 

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP

Saham ICBP menghijau 1,44 persen usai peningkatan jumlah pembelian. Hal itu membawa saham ke posisi di atas MA20. 

Ia mengatakan saham ICBP masih berada di awal wave 3 dari wave (C). Artinya mempunyia peluang untuk meneruskan penguatan pada perdagangan hari ini. Lebih lanjut, target harga saham ICBP mencapai 10.750 dan 11.300.

Analis menyarankan trader membeli sat posisi turun (buy on weakness) di angka 10.450-10.550. Sementara titik stoploss pada level 10.350

PT Mayora Indah Tbk (MYOR)

Saham MYOR juga mengalami penguatan 3,59 persen ke level 2.370 imbas volume pembelian dan mampu menembus MA20. Dengan perkiraan sedang berada di wave (iii) dari wave [a] dari wave B. Sehingga saham MYOR pun memiliki potensi mengalami peningkatan dari sebelumnya.

Analis memprediksikan target harga 1.645 dan 1.710. Sehingga trader bisa memperhatikan buy on weakness pada posisi 1.545-1.570. Sementara, titip stop loss di bawah 1.530.

Alfamidi Bukukan Laba Rp 467 Miliar di Kuartal III-2024, Simak Sumber Cuannya

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

Senasib dengan saham ICBP dan MYOR, saham PGAS juga menguat 1,29 persen ke level 1.605. Wafi memproyeksikan PGAS berada di area bagian dari wave (iv) dari wave [v]. Lantas menyebabkan mengalami koreksi di awal perdagangan.

IHSG Terjun ke Level 7.243, Sektor Material Dasar Paling Rugi

Target harga yang bisa dicapai saham PGAS 1.645 dan 1.710. Dimana titik terbaik untuk membeli atau buy on weakness di kisaran 1.545-1.570. Dengan memperhatikan titik stoploss 1.530.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA)

Saham Tesla Melambung Pasca Donald Trump Deklarasikan Kemenangan di Pilpres AS

Rekomendasi saham lainnya dari Wafi adalah CTRA. Saham itu melemah 0,87 persen di 1.140 imbas dominasi volume penjualan. 

Meskipun begitu, saham CTR masih menarik untuk diperhatikan trader. Dengan catatan CTRA mampu bertahan di atas stoploss-nya, yaitu 1.100. Sehingga diperhitungkan posisinya berada di awal wave (c) dari wave [b].

Wafi menekan trader untuk buy on weaknes pada rentan 1,125-1,135. Sedangkan untuk capaian target di level 1.185 dan 1.240.

Artikel ini telah ditayangkan di Investortrust dengan judul “Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Trading 7 Juni”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya