Tips Keuangan untuk Freelance Supaya Dompet Tak Kempis saat 'Musim Kering'

Ilustrasi pekerjaan sampingan
Sumber :
  • Kredivo

Jakarta – Freelance jadi sebuah profesi yang populer dalam dunia karier. Tak hanya sebagai sumber pendapat bahkan sebagian orang memutuskan menjadi freelancer sebagai profesi utama. 

PPN Naik Jadi 12 Persen Orang Kaya Malah Mau Dapat Tax Amnesty Jilid III, Ada Ketidakadilan?

Profesi freelance banyak dilirik oleh publik karena pekerjaan tersebut tidak terikat waktu dan dapat dikerjakan di rumah atau di mana saja. Sehingga kerap dikaitkan sebagai pekerjaan yang fleksibel. Tak seperti pekerja kantor yang mengharuskan untuk hadir ke kantor dari jam 8-5 sore. 

Hal itu merujuk pada arti freelance itu sendiri, yakni pekerja lepas. Definisi freelance lainnya adalah pekerja lepas yang memperoleh upah yang dihitung per proyek. Baik pekerjaan berdurasi pendek maupun panjang. S

Tolak PPN Naik Jadi 12 Persen, YLKI Beberkan Ketidakadilan dalam Pemungutan Pajak

Mereka dapat dengan leluasa memilih bidang pekerjaan sesuai passion. Apalagi kehadiran berbagai aplikasi pencari kerja kian mempermudah freelancer mendapat pekerjaan. Tak heran jika para freelancer dapat mengerjakan proyek secara bersamaan meskipun di kantor yang berbeda-beda. 

Melansir Career Development Center milik Kementerian Perindustrian RI, pekerja lepas bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 16 juta per bulannya. Gaji yang fantastis bukan?

Rahasia Cara Mengatur Gaji 5 Juta Rupiah: Hindari Boros, Maksimalkan Tabungan

freelance writers

Photo :

Namun, harus diingat juga bahwa perusahaan tak selalu membutuhkan tenaga freelancer. Jadi harus memiliki tips keuangan supaya saat mempunyai gaji melimpah bisa untuk menghidupi ‘masa kering’. 

Melansir Rocket Money, berikut tips keuangan freelancer yang wajib diketahui.

1. Tetapkan Tarif Jasa yang Realistis

Hal pertama yang kamu lakukan sebelum melakoni profesi freelance adalah menentukan tarif layanan. Mulailah dengan meneliti industri dari jenis pekerjaan yang kamu pilih. Pelajari lebih lanjut tentang pendapatan rata-rata di sektor tersebut. 

Tujuannya membantu membentuk beberapa gagasan tentang kisaran harga untuk pekerjaan freelance. Sehingga bisa memperoleh harga yang sesuai, tidak kemahalan dan tidak terlalu murah atas setiap proyek yang terselesaikan. 

2. Buat Daftar Pengeluaran

Tak kalah penting adalah membuat daftar pengeluaran setiap bulan. Prioritaskan untuk hal-hal yang menunjang pekerjaan kamu sebagai freelancer

Misalnya biaya kuota internet dan internet, pajak, perjalanan bisnis, transportasi, hiburan dan keperluan pribadi. Usahakan nominal pengeluaran tidak lebih besar dari pendapatan rata-rata yang diterima. Pangkas biaya yang tidak perlu ya! 

3. Pisahkan antara Rekening Bisnis dan Pribadi

Memisahkan rekening bisnis dan rekening pribadi mungkin tampak seperti hal yang merepotkan, tetapi ini adalah langkah penting. Hal ini dilakukan agar pendapatan diperoleh tidak tercampur dengan tabungan pribadi. 

Pemisahan rekening juga membantu untuk melacak pendapatan dan pengeluaran jadi lebih mudah. Selain itu, menghindari kebablasan ketika berbelanja. Lantaran sebagian memiliki pemikiran uangnya masih banyak saat melihat saldo di rekening. Barulah menyadari kalau bersifat konsumtif ketika saldo rekening habis. 

4. Menabung untuk Masa Depan dan Dana Darurat

Lantaran pendapatan yang tidak selalu ada maka wajib untuk menabung. Oleh karena itu, pekerja lepas perlu memikirkan cara menghemat uang supaya bisa menabung demi menjaga masa depan tetap aman. 

Selain menabung untuk masa depan, pekerja lepas juga perlu memikirkan menabung untuk dana darurat sebagai cadangan keuangan. Dana darurat dapat digunakan ketika terjadi hal-hal yang tidak diperkirakan dan memerlukan biaya. Dengan adanya dana darurat ini tabungan tetap aman.

5. Melakukan Investasi 

Ilustrasi investasi, ilustrasi reksadana

Photo :
  • freepik

Tak kalah penting dari menabung, pekerja lepas juga senantiasa menyisihkan untuk berinvestasi. Terutama jika projek melimpah dari biasanya. Praktis pendapatan akan meningkat tajam. Inilah saat yang tepat untuk melakukan investasi. 

Pilih investasi dengan modal rendah dan risiko minim, seperti reksa dana, obligasi, atau logam. Investasi penting dilakukan karena akan menghasilkan imbal balik yang menggiurkan di masa depan. 

6. Mendaftarkan Diri di Asuransi

Freelance biasanya hanya mendapatkan gaji saja. Tak seperti pekerja kontrak atau karyawan tetap yang mendapat fasilitas asuransi kesehatan dan BPJS. 

Perlu bagi pekerja lepas mendaftarkan diri pada polis asuransi, terutama asuransi kesehatan. Tujuannya agar ketika kamu sakit semua biaya akan ditanggung oleh pihak asuransi. Artinya kamu tidak perlu mengeluarkan biaya yang begitu besar yang bisa mengganggu kondisi keuangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya