Jokowi Bakal Groundbreaking Proyek Sustainability Hub Kolaborasi Pertamina dan Bakrie Group di IKN

IKN Nusantara.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Arianti Widya

Kalimantan Timur – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan groundbreaking proyek Nusantara Sustainability Hub di Ibu Kota Nusantara (IKN). Terjadwal peletakan batu pertama, sebagai tanda dimulainya proyek itu akan dilaksanakan pada Rabu, 5 Juni 2024.

Anindya Bakrie: Kadin Upayakan Pendanaan Transisi Energi dan Perumahan dari Inggris

Proyek ini akan menjadi pusat inovasi dan riset energi berkelanjutan berstandar internasional. Ini adalah bentuk konkret kolaborasi kerja sama Pertamina lewat anak usahanya, PT Patra Jasa dengan kelompok usaha Bakrie atau Bakrie Group.

Dikabarkan, Stanford Doerr School of Sustainability, Stanford University, Amerika Serikat akan menjadi pihak yang ikut mengembangkan riset di hub ini.

Jelang Nataru, Kapal Tanker PIS Rokan dan Natuna Perkuat Distribusi Energi Nasional

Jelang acara, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) Bakrie & Brothers, Anindya Bakrie sekaligus alumnus Stanford University bakal mengunjungi lokasi Groundbreaking tersebut, H-1 acara. Putra sulung Aburizal Bakrie itu tiba Balikpapan hari ini untuk memulai kunjungannya ke IKN.

Jokowi Bahas IKN (Doc: IG)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong
Tragedi Muara Kate, Wapres MADN Desak Pemerintah dan Polisi Turun Tangan

Sebelumnya, Pertamina dan Bakrie Group bersepakat untuk mengembangkan Infrastruktur Shared Hub di IKN yang merupakan bagian dari Nusantara Knowledge Hub di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kesepakatan itu tertuang dalam kerja sama (MoU) yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Chief Executive Officer (CEO) Bakrie and Brothers, Anindya Bakrie, di Jakarta, Selasa 26 Maret 2024.

Acara penandatanganan turut dihadiri Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono kala itu, jajaran Direksi Pertamina dan Bakrie Group serta Jajaran Kedeputian OIKN.

Penandatangan MoU ini adalah kelanjutan dari penandatanganan Joint Statement of Collaboration yang ditandatangani di Stanford mengenai rencana kerja sama terkait penelitian di bidang riset di sektor keberlanjutan yang akan dilakukan oleh Stanford di Indonesia, di hadapan Presiden RI Joko Widodo pada bulan November lalu.

Anindya Bakrie mengatakan, pembangunan shared hub untuk International Institute of Sustainability Indonesia (IISI) merupakan komitmen bersama untuk memajukan pendidikan dan mendorong pembangunan ekonomi hijau di Indonesia. 

Bakrie Group juga telah melakukan ekspansi usaha ke dalam sustainable business seperti elektrifikasi transportasi dan energi terbarukan dalam mendukung pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.

Anindya Bakrie

Photo :
  • IG @anindyabakrie

“Pendidikan memegang peranan penting dalam mendukung era baru Indonesia di IKN. IISI akan menjadi tempat untuk berbagai penelitian dilakukan, termasuk penelitian yang akan dilakukan oleh Stanford Doerr School of Sustainability (SDSS), serta akan menjadi cikal bakal dari pendirian institusi pendidikan tinggi yang berkontribusi dalam inovasi pembangunan berkelanjutan dan pemanfaatan energi bersih,” kata Anindya, Rabu, 27 Maret 2024. 

Menurut Anindya, IISI akan menjadi platform kolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah, serta civitas academika global dan Indonesia. Proyek ini ditargetkan untuk dapat groundbreaking di IKN pada kuartal II 2024.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, Indonesia dengan sumber daya alam yang melimpah dan jumlah penduduk yang terus bertambah memiliki potensi  besar untuk terus menjadi pemimpin transisi energi sejalan dengan tren dunia.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati

Photo :
  • Pertamina

“Pertamina memiliki komitmen kuat untuk menjadi penggerak sustainability di Indonesia. Skema kerja sama ini sangat menarik karena terjadi sinergi antara BUMN, swasta dan universitas kelas dunia. Sehingga, ini bukan hanya membuat bangunan fisik, tapi dapat menjadi fondasi bagi Indonesia,” ujar Nicke.

Menurut Nicke, target pengurangan emisi nasional yang diwujudkan dalam target konkret, yaitu sebesar 31,89% pada 2030 dan jika dengan dukungan internasional targetnya mencapai 43,20%.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya